FAMILY

Tanpa Paksaan, Begini Cara Angga Maliq & D’Essentials Kenalkan Musik pada Anak

A. Firdaus
Rabu 08 Oktober 2025 / 18:07
Jakarta: Bagi Angga Puradiredja, vokalis grup Maliq & D’Essentials, menjadi seorang ayah sekaligus musisi adalah perjalanan belajar tanpa akhir. Ia mengakui, ketika anaknya lahir, ia sempat bingung bagaimana cara terbaik memperkenalkan musik tanpa membuatnya menjadi beban.

“Jujur, waktu dia lahir, saya nggak tahu harus bagaimana. Banyak banget teori dan informasi yang masuk tentang cara mendidik anak, termasuk bagaimana mengenalkan musik sejak dini. Akhirnya saya sadar, yang penting adalah keseimbangan,” ujar Angga di Jakarta.

Di tengah gempuran teknologi dan rutinitas digital anak-anak masa kini, Angga memilih untuk memperkenalkan musik dengan cara alami.
“Kalau dia suka musik, ya kita kasih yang kita bisa. Dari sejak di kandungan, sebisa mungkin saya sudah memperdengarkan musik. Setelah lahir pun, dia sering ikut saya ke backstage, melihat suasana latihan, dan merasakan atmosfer musik secara langsung,” tuturnya.

Angga percaya, musik bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Ia ingin anaknya tumbuh dengan rasa ingin tahu yang muncul dari dirinya sendiri. Salah satu caranya, ia membiarkan piano di rumah selalu terbuka dan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau.

“Piano di rumah nggak pernah saya tutup. Saya taruh di tempat strategis supaya dia bisa lewat-lewat dan sesekali main. Lama-lama, dia balik lagi dan mulai penasaran sendiri. Dari situ muncul minatnya,” cerita Angga sambil tersenyum.

Namun, di sisi lain, Angga juga menekankan pentingnya komitmen dan kedisiplinan, terutama ketika anak sudah menunjukkan ketertarikan serius pada musik.

“Saya bilang ke dia, kalau memang mau di musik, ya harus punya aksi juga. Karena sekarang banyak distraksi, teman ngajak main online, kegiatan lain, dan sebagainya. Jadi kalau memang niat, ya ikut latihan, ikut tampil, jangan cuma ingin tanpa usaha,” jelas Angga.

Bagi Angga, peran orang tua bukan sekadar menyediakan alat musik atau mengatur jadwal les, tapi menciptakan budaya musik di rumah. Ia mencontohkan masa kecilnya sendiri, ketika ayahnya memperkenalkan musik dengan cara yang sederhana namun berkesan.

“Saya masih ingat banget, waktu kecil, ayah saya nggak pernah nyuruh main musik secara langsung. Tapi beliau sering banget nyetel musik keras-keras di rumah, sampai suasananya hidup banget. Dari situ saya belajar menikmati musik, bukan karena disuruh, tapi karena rasanya menyenangkan,” kenangnya.

Pengalaman masa kecil itu kini menjadi inspirasinya dalam mendampingi anak. Ia ingin musik hadir di rumah bukan sebagai pelajaran formal, melainkan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Budaya musik itu penting dibangun dengan konsisten. Musik bukan cuma teori atau teknik, tapi juga bahasa, sikap, dan nilai-nilai di dalamnya. Kalau anak bisa menyerap itu sejak dini, musik akan jadi bagian dari dirinya,” pungkas Angga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH