Jakarta: Semakin kesal anak sebagai orang tua harus bisa lebih tenang pula. Karena jika anak dan orang tua sama-sama cemas yang terjadi hanyalah akan memperburuk keadaan.
Validasi perasaan anak dengan mengatakan, “Tidak apa-apa menangis, Mams tahu kamu sedang merasa sedih sekarang, tetapi kamu tidak boleh melempar-lempar.”
Baca juga: Mengenal Karakter Anak Lewat Tulisan Tangan
Dengan hal tersebut orang tua memvalidasikan perasaan yang sedang dirasakan sang anak. Dengan cara ini juga berarti orang tua memberi izin untuk sang anak merasakan apa pun sedang ia rasakan, tetapi tetap tidak menyakiti dan melukai hatinya.
Sebagai orang tua mungkin tidak akan tega mendengarkan tangisannya, tetapi orang tua harus mampu menegakkan aturan tersebut agar melatih kedisiplinan.
.jpg)
(Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak bahwa meskipun menangis dapat menjadi cara untuk melepaskan perasaan, ada kalanya mereka perlu mencari alternatif lain untuk mengatasi situasi yang sulit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Anak menangis biasanya karena orang tua melarangnya melakukan sesuatu atau tidak setuju atas tindakan sang anak. Orang tua harus mampu mengatur perasaannya agar perkataannya tidak menyakiti hati anak.
Sebagian anak yang masih balita sering kali tidak suka mendengar kata “tidak” sehingga mereka akan melakukan suatu hal sebagai bentuk protesnya, misalnya anak akan melakukan protesnya dengan menangis.
Orang tua harus mencoba untuk tidak menanggapi tangisannya dengan memberi banyak perhatian kepada anak.
Menenangkan akan membuat anak tidak tervalidasi perasaannya. Memarahinya juga hanya akan memperkeruh suasana dan mematik pertengkaran antara orang tua dan anak.
Dengan mempraktikkan cara ini, anak akan belajar bahwa menangis adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari ekspresi emosi, tetapi tidak selalu akan menghasilkan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi.
Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak bahwa meskipun menangis dapat menjadi cara untuk melepaskan perasaan, ada kalanya mereka perlu mencari alternatif lain untuk mengatasi situasi yang sulit atau mengecewakan.
Orang tua harus menyimpan banyak 'stok' kesabaran pada masa ini. ketika dia berhasil menahan diri dan mendisiplinkannya atau berhenti untuk melakukan sesuatu, pujilah dia karena sudah menjadi anak baik dan bisa mendengarkan dengan seksama.
Baca juga: Tak Perlu Mainan Mahal, Bahan Rumahan Bisa Jadi Alat Stimulasi Sensorik Anak
Semakin bertambah usia sang anak percayalah dia akan semakin tidak rewel dan gampang menangis jika anda membiasakan untuk mengajarinya cara untuk bersikap yang benar.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Validasi perasaan anak dengan mengatakan, “Tidak apa-apa menangis, Mams tahu kamu sedang merasa sedih sekarang, tetapi kamu tidak boleh melempar-lempar.”
Baca juga: Mengenal Karakter Anak Lewat Tulisan Tangan
Dengan hal tersebut orang tua memvalidasikan perasaan yang sedang dirasakan sang anak. Dengan cara ini juga berarti orang tua memberi izin untuk sang anak merasakan apa pun sedang ia rasakan, tetapi tetap tidak menyakiti dan melukai hatinya.
Sebagai orang tua mungkin tidak akan tega mendengarkan tangisannya, tetapi orang tua harus mampu menegakkan aturan tersebut agar melatih kedisiplinan.
.jpg)
(Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak bahwa meskipun menangis dapat menjadi cara untuk melepaskan perasaan, ada kalanya mereka perlu mencari alternatif lain untuk mengatasi situasi yang sulit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Anak menangis biasanya karena orang tua melarangnya melakukan sesuatu atau tidak setuju atas tindakan sang anak. Orang tua harus mampu mengatur perasaannya agar perkataannya tidak menyakiti hati anak.
Sebagian anak yang masih balita sering kali tidak suka mendengar kata “tidak” sehingga mereka akan melakukan suatu hal sebagai bentuk protesnya, misalnya anak akan melakukan protesnya dengan menangis.
Orang tua harus mencoba untuk tidak menanggapi tangisannya dengan memberi banyak perhatian kepada anak.
Menenangkan akan membuat anak tidak tervalidasi perasaannya. Memarahinya juga hanya akan memperkeruh suasana dan mematik pertengkaran antara orang tua dan anak.
Dengan mempraktikkan cara ini, anak akan belajar bahwa menangis adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari ekspresi emosi, tetapi tidak selalu akan menghasilkan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi.
Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak bahwa meskipun menangis dapat menjadi cara untuk melepaskan perasaan, ada kalanya mereka perlu mencari alternatif lain untuk mengatasi situasi yang sulit atau mengecewakan.
Orang tua harus menyimpan banyak 'stok' kesabaran pada masa ini. ketika dia berhasil menahan diri dan mendisiplinkannya atau berhenti untuk melakukan sesuatu, pujilah dia karena sudah menjadi anak baik dan bisa mendengarkan dengan seksama.
Baca juga: Tak Perlu Mainan Mahal, Bahan Rumahan Bisa Jadi Alat Stimulasi Sensorik Anak
Semakin bertambah usia sang anak percayalah dia akan semakin tidak rewel dan gampang menangis jika anda membiasakan untuk mengajarinya cara untuk bersikap yang benar.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)