FAMILY
Ini 12 Langkah untuk Memudahkan Transisi ke Tempat Tidur Balita
Yatin Suleha
Minggu 09 November 2025 / 13:16
Jakarta: Transisi dari tempat tidur bayi ke tempat tidur balita bisa menyenangkan, tapi menantang bagi anak dan keluarga. Anak mungkin excited jadi "anak besar", tapi juga cemas.
Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah 12 langkah sederhana untuk proses lancar, fokus pada kenyamanan dan kebiasaan anak.
Posisi familiar ini membuat anak merasa aman. Jika menggunakan tempat tidur twin, tunda seprai dan selimut dewasa. Anak mungkin tenang dengan selimut bayi lama, meskipun kecil. Selimut itu menenangkan untuk tidur nyenyak di malam pertama.
Jika tempat tidur yang dibeli tidak dilengkapi dengan pagar pengaman untuk mencegah balita yang baru saja bebas dari tempat tidur bayi jatuh dari tempat tidur. Pagar ini melindungi anak saat berguling dalam tidur, terutama jika aktif.
Ini buat anak bangga dan punya rasa milik. Jika mewarisi tempat tidur bekas, tekankan pemilik sebelumnya jika dikenal anak.
.jpg)
(Ajak si kecil untuk pilih karater sprei yang ia sukai. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Belanja jadi petualangan seru pilih motif kesukaan karena anak akan merasa dihargai dan termotivasi pakai tempat tidur baru.
Kasur pas ukuran cegah celah berbahaya atau pilih tempat tidur khusus “balita” pakai kasur bayi plus pagar bawaan. Banyak tema menyenangkan sesuai usia. Ini jembatan alami antar tempat tidur bayi dan besar.
Pastikan anak siap perkembangan, dan transisi tidak bareng perubahan besar seperti pelatihan toilet, pindah rumah, atau bayi baru. Waktu tenang kurangi stres, buat adaptasi cepat.
Kunjungan malam awal tak terhindarkan, tapi beritahu harus tetap di tempat tidur setelah lampu mati. Ini bantu belajar mandiri. Pasang “pagar tak terlihat” seperti garis imajiner di lantai untuk ajar aturan visual.
Tempat tidur berubah, tapi rutinitas tidur tetap. Konsisten seperti mandi, sikat gigi, baca buku dari tempat tidur bayi, buat anak familiar dan tahu waktu istirahat. Ini sinyal menenangkan meski lingkungan baru.
Boleh langgar sesekali jika sakit atau hari buruk, biar tidur di tempat tidur orang tua. Tapi kembangkan rencana dan ikuti sebanyak mungkin. Anak berkembang dengan konsistensi, fleksibilitas jaga hubungan hangat.
Beli lampu malam baru atau nyalakan di lorong jika takut gelap, atau biarkan tidur dengan boneka kesayangan. Ini kurangi ketakutan, buat tempat tidur seperti sarang aman.
Jika tetap di tempat tidur semalaman, katakan bangga agar ulangi. Pujian verbal kuat, stiker atau cerita dapat menambah motivasi tanpa beban.
Jika anak sedih, ajak coba dulu. Kesabaran penting, tiap anak punya ritme adaptasi. Jika masih sedih setelah beberapa hari, kembalikan tempat tidur bayi tanpa hukuman, coba lagi bulan depan. Ini tunjuk fleksibilitas, transisi saat siap.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah 12 langkah sederhana untuk proses lancar, fokus pada kenyamanan dan kebiasaan anak.
1. Letakkan tempat tidur baru di tempat yang sama dengan tempat tidur bayi sebelumnya
Posisi familiar ini membuat anak merasa aman. Jika menggunakan tempat tidur twin, tunda seprai dan selimut dewasa. Anak mungkin tenang dengan selimut bayi lama, meskipun kecil. Selimut itu menenangkan untuk tidur nyenyak di malam pertama.
2. Jangan lupa pasang pagar pengaman
Jika tempat tidur yang dibeli tidak dilengkapi dengan pagar pengaman untuk mencegah balita yang baru saja bebas dari tempat tidur bayi jatuh dari tempat tidur. Pagar ini melindungi anak saat berguling dalam tidur, terutama jika aktif.
3. Ajak balita ikut memilih tempat tidur baru jika membeli yang baru
Ini buat anak bangga dan punya rasa milik. Jika mewarisi tempat tidur bekas, tekankan pemilik sebelumnya jika dikenal anak.
4. Belikan seprai baru dengan karakter favorit
.jpg)
(Ajak si kecil untuk pilih karater sprei yang ia sukai. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Belanja jadi petualangan seru pilih motif kesukaan karena anak akan merasa dihargai dan termotivasi pakai tempat tidur baru.
5. Pastikan kasur aman dan kompatibel dengan tempat tidur baru
Kasur pas ukuran cegah celah berbahaya atau pilih tempat tidur khusus “balita” pakai kasur bayi plus pagar bawaan. Banyak tema menyenangkan sesuai usia. Ini jembatan alami antar tempat tidur bayi dan besar.
6. Pilih waktu tepat
Pastikan anak siap perkembangan, dan transisi tidak bareng perubahan besar seperti pelatihan toilet, pindah rumah, atau bayi baru. Waktu tenang kurangi stres, buat adaptasi cepat.
7. Tetapkan batas fisik
Kunjungan malam awal tak terhindarkan, tapi beritahu harus tetap di tempat tidur setelah lampu mati. Ini bantu belajar mandiri. Pasang “pagar tak terlihat” seperti garis imajiner di lantai untuk ajar aturan visual.
8. Pertahankan rutinitas
Tempat tidur berubah, tapi rutinitas tidur tetap. Konsisten seperti mandi, sikat gigi, baca buku dari tempat tidur bayi, buat anak familiar dan tahu waktu istirahat. Ini sinyal menenangkan meski lingkungan baru.
9. Tetap pada pendirian
Boleh langgar sesekali jika sakit atau hari buruk, biar tidur di tempat tidur orang tua. Tapi kembangkan rencana dan ikuti sebanyak mungkin. Anak berkembang dengan konsistensi, fleksibilitas jaga hubungan hangat.
10. Pastikan anak nyaman
Beli lampu malam baru atau nyalakan di lorong jika takut gelap, atau biarkan tidur dengan boneka kesayangan. Ini kurangi ketakutan, buat tempat tidur seperti sarang aman.
11. Hadiahi perilaku baik
Jika tetap di tempat tidur semalaman, katakan bangga agar ulangi. Pujian verbal kuat, stiker atau cerita dapat menambah motivasi tanpa beban.
12. Jangan menyerah! transisi tak bisa diprediksi.
Jika anak sedih, ajak coba dulu. Kesabaran penting, tiap anak punya ritme adaptasi. Jika masih sedih setelah beberapa hari, kembalikan tempat tidur bayi tanpa hukuman, coba lagi bulan depan. Ini tunjuk fleksibilitas, transisi saat siap.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)