FAMILY

KPPPA Ungkap Sudah Banyak Moms dan Anak Berani Speak Up terkait Kekerasan

Medcom
Jumat 28 Juli 2023 / 10:12
Jakarta: Kekerasan terhadap anak dan moms masih terjadi di sekitar. Meski tidak berada di lingkungan kita, tetapi jika kita membaca berita, akan menemukan informasi bahwa tak sedikit yang masih mengalami kekerasan.

Rini Handayani, SE.MM, Plt. selaku Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia mengatakan, bersyukur bahwa korban banyak berbicara lantang terkait kekerasan.

Menurutnya, fenomena ini seperti gunung es. Tidak sedikit yang mengalami kekerasan dan takut untuk mengungkapkan. Namun, belakangan ini pun sudah banyak yang mulai berani speak up untuk keadilan.

"Apakah kekerasan terhadap meningkat? Ya, ibaratnya seperti gunung es. Ini sebenarnya menjadi keberhasilan kita," kata Rini saat ditemui di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2023.

"Ibu berani speak up, anak berani speak up, kemudian akses layanan bisa didapatkan dengan mudah. Sehingga, munculah kasus-kasus lama yang baru terungkap kembali," lanjutnya.

Lebih lanjut, KPPA bertugas untuk melindungi ibu dan anak dalam ketidakadilan serta kekerasan yang dialami. Pun, KPPA telah membangun layanan bernama SAPA 129. Layanan SAPA 129 merupakan revitalisasi layanan pengaduan masyarakat di bawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

"Mandat dari Presiden Indonesia sejak 2020 adalah KPPA memberikan layanan. Maka KPPA membuka layanan bagi ibu dan anak yang mengalami kekerasan, yaitu layanan Sapa 129. Semua masyarakat bisa mengakses layanan tersebut," jelas Rini.

Namun, yang menjadi penghambat memang tidak semua KPPAA bisa menangani secara langsung. Maka dari itu, ada setiap tingkatan atau jenjang untuk membantu menyelesaikan permasalahan kekerasan terhadap anak dan ibu.

"Tapi kita tidak semua bisa dilakukan, karena ada kewenangan berjenjang. Di tingkat kabupaten atau kota, itu adalah tingkat yang paling rendah yang bisa menyelesaikan kasus-kasus tersebut," paparnya.

Dalam rangka Hari Anak Nasional, Rini berharap bahwa tidak ada lagi korban-korban berjatuhan dalam kekerasan, termasuk ibu dan anak. Menurutnya, anak yang cerdas berasal dari pondasi seorang ibu.

"Sekali lagi, edukasi anak-anak supaya tidak menjadi korban, ibu tidak menjadi korban. Perempuan harus bahagia dahulu, perempuan harus berdaya dahulu, baru akan mampu untuk melindungi anak anaknya dan membuat anak dan keluarga bahagia," pungkasnya.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH