FAMILY

Tips agar Anak Tidak Bosan Belajar Daring di Rumah

Raka Lestari
Rabu 11 Agustus 2021 / 11:51
Jakarta: Keputusan pemerintah mengenai perpanjangan PPKM level 4 membuat provinsi di daerah Jawa dan Bali diwajibkan untuk terus melaksanakan pendidikan jarak jauh (PJJ) bagi anak usia sekolah. Sudah hampir dua tahun anak Indonesia belajar secara daring, tanpa tatap muka, dan bersosialisasi secara langsung dengan guru dan teman-teman di sekolah.

Rasa jenuh dan lelah pasti muncul, namun demi kesehatan dan kepentingan bersama, PJJ dinilai masih efektif untuk menghindari anak dari bahaya virus covid-19. Sebagai orang tua, terdapat beberapa cara dan upaya yang dapat dilakukan untuk hindari rasa jenuh di tengah belajar daring anak. Di antaranya adalah:
 

1. Lebih sering hadir untuk dampingi anak belajar daring


Dampingi anak belajar secara daring tentu membutuhkan dedikasi waktu khusus bagi orang tua di tengah kesibukan sehari-hari. Namun, orang tua sebagai pendamping aktif dapat mengajak anak diskusi, ulang instruksi guru bila dibutuhkan selama proses belajar, hingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bersama anak.
 

2. Lengkapi dan ubah ruang belajar anak secara berkala


Ruang belajar anak tentu menjadi faktor penting dalam menjaga kondusifnya proses belajar daring. Jika memiliki ruang lebih, tidak ada salahnya untuk menjadikan ruangan tersebut untuk menjadi ruang belajar anak, terlebih lagi pastikan ruangan tersebut jauh dari distraksi seperti televisi, kasur, dan lainnya.

Lengkapi dan mengubah tata letak ruang dapat dilakukan bersama anak guna menumbuhkan rasa semangat dan memiliki, dan tentu dapat disesuaikan dengan kesukaan anak, seperti dalam pemilihan warna meja dan sebagainya.
 

3. Sediakan perlengkapan belajar anak sesuai dengan kesukaannya


Perlengkapan belajar yang diperlukan di antaranya seperti tempat pensil, alat tulis, buku tulis, tempat minum, lampu belajar, hingga kursi ergonomis. Kebutuhan ini juga bisa disesuaikan dengan kesukaan anak dan ajak anak memilih karakter favorit mana yang mereka inginkan. Misalnya dalam memilih tempat pensil dengan karakter kartun kesukaan anak.
 

4. Jangan lupa, bermain juga penting


Bermain merupakan hak dan kebutuhan semua anak. Orang tua dapat melengkapi permainan yang sesuai dengan usia anak guna mengasah kreativitas anak.

Kegiatan bermain anak yang terganggu ternyata bisa menjadi suatu masalah serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Terutama proses anak dalam membangun watak atau karakter sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH