FAMILY

Tantangan ketika Menjadi Orang Tua Baru, antara Menyusui atau Menggunakan Ponsel

A. Firdaus
Rabu 31 Desember 2025 / 16:10
Jakarta: Ketika menjadi orang tua baru, rasanya seperti menyusui bayi sekitar 100 jam per hari. Bayi baru lahir membutuhkan pemberian makan yang hampir terus-menerus.

Seiring pertumbuhan bayi, orang tua masih menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menyusui atau memberi susu botol. Jadi, kapan seorang Moms yang kelelahan ini bisa menemukan waktu untuk bersantai, melepas penat, dan scrolling ponselnya tanpa pikiran? Tentu saja tidak saat menyusui.

Beberapa ahli yang mengklaim bahwa melihat ponsel selama aktivitas yang kadang-kadang sendirian dan monoton ini mengganggu ikatan dan perkembangan bayi.

Psikoanalis dan konsultan parenting, Erica Komisar menyarankan Kourtney Kardashian Barker untuk menghindari penggunaan ponsel saat menyusui. Namun, ini telah menjadi perdebatan yang berlangsung bertahun-tahun.
 

Kekhawatiran terkait penggunaan ponsel saat menyusui


Sebuah studi kecil pada 2021 menemukan bahwa tatapan ibu terhadap bayinya berkurang saat menggunakan smartphone saat menyusui.

“Menyusui sambil berbicara di telepon mengurangi kontak mata dan responsivitas yang berpotensi memengaruhi ikatan ibu-anak,” kata Kecia Gaither, MD, MPH, yang memiliki sertifikasi ganda dalam obstetri dan ginekologi serta kedokteran maternal fetal di NYC Health + Hospitals/Lincoln dalam Parents.

“Bayi bergantung pada isyarat visual dan perhatian ibu selama menyusui untuk keamanan emosional dan perkembangan,” tambahnya.

Ada konsekuensi lain jika teralihkan saat menyusui, seperti mengurangi kontak kulit ke kulit dan pelepasan oksitosin yang mendukung ikatan dan bahkan pelepasan ASI. Bayi bisa menjadi lebih rewel dan menunjukkan perilaku yang mencari perhatian.

Menurut Carly Dulabon, MD, IBCLC, NABBLM-C, direktur kedokteran menyusui di Akron Children's Hospital, orang tua juga bisa melewatkan tanda-tanda lapar atau kenyang. Satu hal yang perlu dipertanyakan adalah apakah ada efek kesehatan negatif dari menempatkan ponsel dekat bayi. 

“Ketika berbicara tentang radiasi dari ponsel, sebenarnya tidak tahu. Tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa hal itu berbahaya, tetapi kemungkinan besar perlu dilakukan lebih banyak penelitian,” kata Dr. Dulabon.

Sama seperti yang ditekankan oleh Kelly Brower, MD, CLC, seorang dokter anak di Nemours Children’s Health, Radnor, penggunaan media sosial yang berlebihan mungkin terkait dengan peningkatan depresi pascamelahirkan.

Untuk adilnya, penelitian menunjukkan bahwa intervensi online mungkin bermanfaat bagi ibu-ibu yang sedang mengalami kesulitan. Misalnya, aplikasi dukungan menyusui atau forum online bisa membantu ibu baru mendapatkan nasihat cepat tanpa merasa terisolasi.

Namun, jika penggunaan ponsel berlebihan, itu bisa meningkatkan stres karena membandingkan diri dengan orang lain di media sosial yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mental ibu.

Selain itu, beberapa ahli khawatir bahwa kebiasaan ini bisa membentuk pola perilaku jangka panjang pada si kecil. Bayi yang sering melihat orang tua sibuk dengan ponsel mungkin belajar bahwa perhatian tidak selalu tersedia yang bisa memengaruhi kepercayaan diri mereka di masa depan.

Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan waktu layar dengan interaksi langsung, seperti bernyanyi atau bercerita kepada bayi selama menyusui. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH