FAMILY

Kenapa Anak Lebih Banyak Berbicara Saat Umur 5 Tahun?

Medcom
Minggu 10 Agustus 2025 / 17:46
Jakarta: Saat memasuki usia 5 tahun, anak sudah mulai sempurna melafalkan dengan jelas dan mengetahui ribuan kata. Anak akan dapat mendeskripsikan dengan jelas secara rinci mengenai orang dan peristiwa dengan menggunakan kalimat yang panjang dan lebih kompleks.

Faktanya, anak berusia 5 tahun sudah menjadi pembicara yang akan berbicara tanpa henti tentang apa pun yang akan muncul di kepalanya.

Baca juga: 3 Tips Menganalisis Tulisan Tangan Anak

Anak akan mempraktikkan dengan jelas semua keterampilan bahasa yang telah dipelajarinya selama beberapa tahun terakhir. 

Anak akan mulai melontarkan pertanyaan dan komentar saat melihat atau mengalami sesuatu membuktikan kalau kemampuan berbicaranya berkembang dengan baik.

Memasuki usia 5 tahun anak akan menggunakan bentuk kata kerja dengan tepat secara cukup handal. 

Sebagai orang tua dapat membantunya untuk menggunakan kata kerja masa kini dan masa lampau dengan cara bertanya tentang apa yang terjadi dan dialaminya saat menjalani hari kemarin dan bertanya mengenai rencana jika memang memiliki rencana ke kebun binatang misalnya.


(Faktanya, anak berusia 5 tahun sudah menjadi pembicara yang akan berbicara tanpa henti tentang apa pun yang akan muncul di kepalanya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Mengajaknya berbicara dan membacakan buku masih menjadi cara yang efektif dan terbaik untuk menjaga kemampuan bahasanya untuk berkembang dan menambah kosakata yang akan dikuasainya.

Di usia ini juga anak akan mulai memelajari bagaimana etika dalam percakapan. 

Salah satu contohnya adalah anak akan memelajari untuk lebih bersedia menunggu dan mendengarkan saat ada yang sedang berbicara dan berbicara jika memang lawan bicaranya sudah selesai menyampaikan dan giliran dia yang harus berbicara.

Orang tua diharapkan untuk mampu mencontohkan dan mengajari pentingnya kata tolong, terima kasih, dan permisi. 

Kebiasaan kecil ini akan membuat anak terbiasa menggunakannya saat berbicara dengan orang lain.

"Temukan hal yang baik dan pujilah," kata penulis Alex Haley. Nasihat tersebut harus para orang tua tanamkan kepada anak. Para orang tua juga bisa mengajari gerakan nonverbal kepada anak, seperti mengacungi jempol atau mengelus rambutnya agar anak merasa diapresiasi dan merasa dia telah melakukan hal yang benar.

Baca juga: Bukan Sekadar Membersihkan Tubuh, Ini Manfaat Terapkan Mandi pada Anak

Orang tua melakukan hal tersebut harus sesuai dengan porsinya, jangan berlebihan. Simpan pujian untuk perilaku yang sangat spesifik dengan begini anak akan mengingatnya. 

Gunakanlah pujian ketika anak melakukan kegiatan atau perilaku yang di luar kebiasaannya agar hal tersebut dapat menjadi kebiasaan baiknya.


Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH