FAMILY
'Sering Ditengokin' saat Istri Hamil Dapat Memperlancar Persalinan, Mitos atau Fakta?
Medcom
Jumat 28 Juli 2023 / 19:32
Jakarta: Saat istri sedang hamil, pernah mendengar bisikan dari 'sering-sering lah ditengokin. Ya kalimat itu bukan sekadar fakta, malah ada manfaatnya.
Pernyataan itu dibenarkan oleh dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG. Menurut dokter yang kerap disapa dr. Yeni ini, berhubungan saat istri sedang hamil bisa memperlancar persalinan.
"Istilahnya sering 'ditengokin' itu disarankan dokter, tetapi saat memasuki usia persalinan," ujar dr. Yeni kepada Medcom.id.
Pasangan suami istri perlu memperhatikan usia kehamilan sang istri. Apabila berdasarkan taksiran, usia melahirkan biasanya di usia kehamilan 40 minggu.
Maka, kata dr. Yeni, mungkin pada usia kehamilan 37 minggu kamu sudah boleh melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, jangan dilakukan secara rutin setiap saat atau dengan kata lain bisa dalam dua hari sekali.
"Tetapi harus dipastikan ibunya nyaman ya. Karena di usia kehamilan sembilan bulan biasanya ibunya susah bergerak, engap, mudah lelah, dan sebagainya," tutur dr. Yeni.
"Itu tujuannya untuk merangsang munculnya pematangan mulut rahim karena memang pada sperma itu mengandung prostaglandin," paparnya.
Lebih lanjut, dr. Yeni menjelaskan, zat tersebut bermanfaat dalam membuat pelunakan mulut rahim yang kemudian bisa merangsang timbulnya kontraksi pada ibu hamil. Maka dari itu, biasanya dianjurkan menjelang ibu melahirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pernyataan itu dibenarkan oleh dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG. Menurut dokter yang kerap disapa dr. Yeni ini, berhubungan saat istri sedang hamil bisa memperlancar persalinan.
"Istilahnya sering 'ditengokin' itu disarankan dokter, tetapi saat memasuki usia persalinan," ujar dr. Yeni kepada Medcom.id.
Pasangan suami istri perlu memperhatikan usia kehamilan sang istri. Apabila berdasarkan taksiran, usia melahirkan biasanya di usia kehamilan 40 minggu.
Maka, kata dr. Yeni, mungkin pada usia kehamilan 37 minggu kamu sudah boleh melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, jangan dilakukan secara rutin setiap saat atau dengan kata lain bisa dalam dua hari sekali.
"Tetapi harus dipastikan ibunya nyaman ya. Karena di usia kehamilan sembilan bulan biasanya ibunya susah bergerak, engap, mudah lelah, dan sebagainya," tutur dr. Yeni.
"Itu tujuannya untuk merangsang munculnya pematangan mulut rahim karena memang pada sperma itu mengandung prostaglandin," paparnya.
Lebih lanjut, dr. Yeni menjelaskan, zat tersebut bermanfaat dalam membuat pelunakan mulut rahim yang kemudian bisa merangsang timbulnya kontraksi pada ibu hamil. Maka dari itu, biasanya dianjurkan menjelang ibu melahirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)