FAMILY

Hindari Efek Samping Penggunaan Dot pada Bayi dengan Dot Orthodontic

Raka Lestari
Sabtu 29 Mei 2021 / 13:08
Jakarta: Memberikan Air Susu Ibu secara langsung dari payudara ibu adalah yang terbaik. Namun karena berbagai alasan kesehatan, seperti ketidakmampuan ibu memberikan air susu dan ibu yang bekerja di luar rumah menyebabkan dibutuhkannya alat bantu untuk memberikan air susu.

Penggunaan botol menjadi salah satu pilihan dan solusi untuk masalah tersebut. DR. drg. Eriska Riyanti, Sp. KGA (K), Dokter Gigi Anak dari Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran mengungkapkan bahwa mengisap bayi yang menyusu langsung dari ibu dan bayi yang menggunakan botol susu mekanismenya berbeda.

“Si Kecil yang minum susu menggunakan alat bantu seringkali terjadi risiko seperti tersedak, kembung hingga terjadinya maloklusi (gangguan pertumbuhan gigi dan rahang yang terjadi pada anak). Hal ini karena bentuk dot yang tidak tepat, posisi bayi menyusu, kesiapan bayi menerima aliran susu, dan intensitas mengisap dot," ujar DR. Eriska dalam acara Jumpa Pers Virtual Baby Huki pada Jumat, 28 Mei 2021.

DR. Eriska juga menambahkan, ada temuan fakta bahwa anak yang tidak mendapat ASI atau tidak menyusu langsung dari ibunya cenderung mengalami tingkat keparahan maloklusi lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat ASI atau menyusu langsung.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran (UNPAD) pada 2020 mengungkapkan bahwa, risiko atau masalah yang kerap timbul dari penggunaan dot, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat dicegah dengan dot yang dikembangkan sesuai prinsip fisiologis yang mendukung ritmik isap yaitu dot orthodontic.

“Dot yang didesain secara fisiologis akan memfasilitasi pergerakan lidah ke depan dan ke atas pada daerah permukaan datar dot. Aliran air susu tidak akan otomatis mengalir ke tenggorokan, bila tidak terjadi gerakan mengisap karena adanya aktivitas otot-otot lidah, pipi, dan bibir," ujar DR. Eriska yang juga sebagai Ketua Peneliti. 

Menurutnya, mekanisme tersebut tidak menimbulkan si Kecil tersedak. Dot yang didesain secara fisiologis memperlihatkan adaptasi yang baik terhadap organ-organ dan mekanisme fisiologi mengisap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH