FAMILY

5 Langkah Orang Tua Menghadapi Anak dengan Picky Eater

Antara
Kamis 18 Juli 2024 / 18:11
Jakarta; Picky eater merupakan istilah yang kerap dipakai untuk mengacu pada anak yang sering menolak makan atau enggan mencicipi makanan baru yang belum pernah dicoba. Sebagian orang tua pasti pernah mengalami momen seperti ini.

Nutrisionis Rawat Inap Anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara Jakarta, Ariek Ratnawati, S.Gz mengatakan, orang tua dapat melakukan sejumlah upaya untuk menghadapi anak-anak yang mengalami picky eater.

“Picky eater masih dapat dikatakan wajar bila jenis makanan yang bisa dimakan anak lebih dari 15 jenis makanan dan masih bisa makan bersama keluarga, sehingga secara bertahap dapat diperkenalkan makanan baru,,” kata Ariek Ratnawati, S.Gz saat melansir Antara.

Baca juga: Ortu Harus Tahu! Konsumsi Makanan Ultra Berlebihan Picu Masalah Kesehatan Anak

Berikut ini tips yang bisa orang tua lakukan dalam menghadapi anak yang picky eater:
 

1. Cari tahu penyebabnya


Langkah pertama yang dapat dilakukan yakni dengan mencari tahu penyebab anak menjadi picky eater.

“Cari tahu dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis anak bila terkait penyakit atau dietisien anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor,” ujar Ariek.
 

2. Latih kemampuan sensorik anak


Setelah mengetahui penyebabnya, pastikan latih anak mengembangkan kemampuan sensoriknya bila anak bermasalah dengan kemampuan sensorik. Misalnya seperti belajar memegang makanan baik sayur atau buah, rumput, bunga, air atau jeli dan agar-agar.
 

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan


Di samping itu, buatlah suasana waktu makan menjadi menyenangkan dengan bernyanyi, mengobrol atau menggunakan kata-kata positif yang mudah dicerna anak. Orang tua diharapkan tidak memaksakan kehendak saat memperkenalkan makanan baru.

“Ini perlu penerapan feeding rules (aturan makan) yang konsisten, butuh kerja sama dengan orang rumah baik dengan suami, kakek atau nenek,” kata Ariek.
 

4. Food chaining bertahap


Kiat selanjutnya adalah melakukan food chaining bertahap seperti mengubah karakteristik makanan baik dari rasa, warna, bau atau tekstur. Misalnya mengganti menambahkan nasi dengan kentang yang dibentuk bola-bola atau diolah jadi perkedel kentang.
 

5. Eksplorasi makanan


Ariek menilai dalam mengeksplorasi makanan yang sesuai, orang tua dapat meminta bantuan anak secara langsung apabila mereka sudah mampu berkomunikasi. Tujuannya yakni untuk menentukan pilihan makanan yang sesuai dengan nafsu makan dan porsinya sehari-hari.

“Mengeksplor makanan serta membangun kerja sama dan komunikasi, interaksi dengan orang tua dapat membantu menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menjadi solusi mengatasi atau mencegah anak susah makan,” tutup Ariek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH