FAMILY

Dua Unsur Ini jadi Penilaian Anak Siap Sekolah

A. Firdaus
Jumat 20 Juni 2025 / 11:06
Jakarta: Perkembangan kognitif serta perkembangan motorik kasar dan halus menjadi penilaian yang bisa diperhatikan untuk anak siap sekolah. Hal itu diutarakan Psikolog klinis anak dan remaja lulusan Universitas Padjajaran Michelle Brigitta Shanny M.Psi. 

"Kalau perkembangan kognitif untuk masuk sekolah ini mencakup kemampuan anak untuk berpikir kritis, fokus atau konsentrasi, mengingat, dan memecahkan masalah sederhana. Ini adalah salah satu aspek kesiapan belajar yang sangat penting agar anak bisa mengikuti kegiatan belajar dan aktivitas di kelas dengan baik," kata Michelle melansir Antara.

"Kesiapan kognitif membantu anak untuk ingat dan paham instruksi atau informasi penting, serta menghubungkan informasi baru dengan pengalaman sebelumnya," sambungnya.

Baca juga: Wahai Orang Tua, Jangan Pernah Menutup Mata pada 6 Kebiasaan Anak

Kesiapan fokus juga bisa dilihat apakah anak bisa tetap berada dalam posisinya dalam rentang waktu delapan sampai 15 menit untuk anak usia empat sampai tujuh tahun. Michelle juga mengatakan, anak juga harus bisa menerima instruksi sederhana dan fokus mengerjakan perintah yang disampaikan guru.

"Bisa juga lihat dari apakah dia bisa menyelesaikan aktivitasnya sampai selesai, misal di tengah-tengah aktivitas anak ini mulai teralih fokusnya tapi ketika diarahkan kembali untuk kerjain lagi tugasnya dia bisa," kata Michele.

Menyiapkan fokus anak juga bisa dilatih dengan rajin bercerita dengan anak agar ia bisa menyimak cerita dari orang-orang terdekat dan bisa memilah mana yang harus difokuskan dan mana yang bisa diabaikan.

Sementara itu motorik kasar juga penting untuk dibangun agar anak nantinya bisa belajar, bermain dan mandiri di lingkungan sekolah. Kesiapan ini juga nantinya berkaitan dengan kemampuan sosialnya ketika berinteraksi saat bermain, loncat, melempar dan lainnya.

"Kalau dia belum mulai matang motorik kasarnya, bisa muncul konflik misalnya ada kemungkinan teman-temannya jadi gak mau main bola bareng sama dia, motorik kasar yang matang bisa membantu anak mengikuti aktivitas fisik sekolah dan menjaga ketahanan tubuh selama hari belajar,” ucap Michele.

Selain motorik kasar, motorik halus juga menjadi dasar anak siap sekolah yang nantinya berhubungan dengan memegang alat tulis, menggunting, serta mendukung kemandirian anak dengan bisa membuka botol, mengancing baju sendiri atau buka tutup resleting atau kotak makan.

Sementara itu, Michelle mengingatkan orang tua untuk menjalin komunikasi dengan guru untuk memantau perkembangan anak secara menyeluruh, baik dari aspek akademik, sosial, maupun emosional.

Luangkan waktu juga untuk mendengar cerita anak terkait kegiatan di sekolah agar orang tua bisa menangkap dinamika yang dirasakan anak seperti perubahan suasana hati, semangat belajar atau pola bermain.

Jika perlu orang tua juga dapat bekerja sama dengan psikolog sekolah untuk melakukan asesmen perkembangan secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH