FAMILY

Kekurangan Mikronutrien Rentan Dialami Balita Usia 6 - 24 Bulan

A. Firdaus
Sabtu 17 Mei 2025 / 10:13
Jakarta: Dokter spesialis anak Dr. dr. T.B Rachmat Sentika, SpA, MARS mengatakan pemenuhan zat besi harus diperhatikan pada balita. Terutama yang berusia 6 - 24 bulan, karena balita pada usia tersebut rentan kekurangan mikronutrien.

"Sebaiknya perhatian terhadap pemenuhan zat besi tidak hanya fokus pada remaja putri dan ibu hamil, namun juga pada balita, terutama usia 6 - 24 bulan. Sebab, kekurangan mikronutrien rentan terjadi pada usia tersebut," kata Dr. Rachmat melansir Antara.

Dokter Rachmat juga mengajak orang tua agar memberikan pangan yang difortifikasi kepada anak. "Upayakan anak itu mengonsumsi pangan yang difortifikasi, makanan-makanan fabrikasi yang memang diperkaya dengan vitamin dan zat gizi mikro," katanya.

Menurut dr. Rachmat, pangan fortifikasi biasanya memiliki tambahan vitamin, mineral, dan zat gizi mikro lainnya yang diperlukan tubuh. Ia mengatakan tubuh tidak dapat membuat mikronutrien sendiri. Oleh karena itu, mikronutrien harus dipenuhi dari makanan sehat yang dikonsumsi.

Baca juga: Ketika Bayi Merasa Cemas dengan Orang yang Tak Dikenalnya

Kemudian, dr. Rachmat menambahkan, banyak jenis pangan fortifikasi yang seharusnya dapat menjadi sumber pemenuhan gizi anak.

"Edukasi tentang makanan-makanan kaya gizi ini sudah ada dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), jadi buku KIA yang dibawa saat ke posyandu itu bukan hanya untuk mengisi tinggi badan dan berat badan anak, tapi juga ada banyak informasi tentang makanan kaya gizi untuk ibu hamil dan balita," kata Dr. Rachmat.

Sementara Wakil Ketua Majelis Kesehatan PP 'Aisyiyah, Chairunnisa, menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka risiko Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada balita Indonesia.

"Satu dari tiga balita kita berisiko untuk mengalami ADB. Fakta ini tentu tidak bisa kita abaikan begitu saja," tuturnya.

Menurut Chairunnisa, permasalahan ADB tidak boleh dibiarkan dan harus menjadi perhatian bersama. Sebagai organisasi perempuan yang memiliki fokus terhadap isu kesehatan, Chairunnisa menyebut 'Aisyiyah berkomitmen untuk mengatasi ADB.

"Aisyiyah sebagai organisasi perempuan sebagai penggerak di masyarakat maka penting sekali untuk bagaimana kita mempunyai kepedulian untuk mengatasi jangan sampai ADB ini terjadi secara berkelanjutan," kata Chairunnisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH