Jakarta: Perkembangan anak tidak berlangsung secara otomatis. Sebab perkembangannya sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu herediter (bawaan), lingkungan, kematangan fungsi-fungsi psikis, aktivitas anak, kemampuan seleksi, emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
Dari semua itu, peran orang tua dalam tumbuh kembangnya sangat dibutuhkan. Setiap orang tua juga memiliki pola asuh berbeda untuk merawat dan mengembangkan sang buah hati sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pendapat psikolog klinis, Diana Baumrind, ada empat gaya pola asuh anak yang berbeda. Pola asuh mana yang kamu terapkan di rumah?
Gaya ini berfokus pada aturan yang ketat, kepatuhan, dan disiplin. Orang tua memiliki harapan yang tinggi, dan mereka tidak ragu untuk menghukum ketika anak-anak tidak mengikuti pedoman mereka. Orang tua yang otoriter juga mengambil alih kekuasaan pengambilan keputusan, jarang memberikan masukan apa pun kepada anak-anak dalam masalah tersebut.
Orang tua permisif bertindak lebih seperti teman. Mereka memenuhi kebutuhan anak tanpa memberikan banyak disiplin. Pola asuh ini adalah kebalikan dari gaya otoriter.
Sebagai gaya pengasuhan 'gold standard". Tipe orang tua ini memberikan anak mereka batasan, tetapi juga memberi kebebasan untuk membuat keputusan.
Tipe orang tua ini menganggap kesalahan sebagai pembelajaran dan mereka memiliki harapan yang jelas untuk buah hatinya. Orang tua yang berwibawa adalah pengasuh yang hangat, namun mereka menanamkan pentingnya bertanggung jawab dan disiplin.
Pada dasarnya orang tua yang lalai mengabaikan buah hatinya, sang anak harus membesarkan dirinya sendiri. Mereka tidak menetapkan aturan dan harapan, dan mereka juga tidak memberikan panduan saat dibutuhkan. Pola asuh ini adalah pola asuh yang dapat menciptakan penderitaan pada anak.
Nandhita Nur Fadjriah
(FIR)
Dari semua itu, peran orang tua dalam tumbuh kembangnya sangat dibutuhkan. Setiap orang tua juga memiliki pola asuh berbeda untuk merawat dan mengembangkan sang buah hati sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pendapat psikolog klinis, Diana Baumrind, ada empat gaya pola asuh anak yang berbeda. Pola asuh mana yang kamu terapkan di rumah?
1. Otoriter
Gaya ini berfokus pada aturan yang ketat, kepatuhan, dan disiplin. Orang tua memiliki harapan yang tinggi, dan mereka tidak ragu untuk menghukum ketika anak-anak tidak mengikuti pedoman mereka. Orang tua yang otoriter juga mengambil alih kekuasaan pengambilan keputusan, jarang memberikan masukan apa pun kepada anak-anak dalam masalah tersebut.
2. Permisif
Orang tua permisif bertindak lebih seperti teman. Mereka memenuhi kebutuhan anak tanpa memberikan banyak disiplin. Pola asuh ini adalah kebalikan dari gaya otoriter.
3. Berwibawa
Sebagai gaya pengasuhan 'gold standard". Tipe orang tua ini memberikan anak mereka batasan, tetapi juga memberi kebebasan untuk membuat keputusan.
Tipe orang tua ini menganggap kesalahan sebagai pembelajaran dan mereka memiliki harapan yang jelas untuk buah hatinya. Orang tua yang berwibawa adalah pengasuh yang hangat, namun mereka menanamkan pentingnya bertanggung jawab dan disiplin.
4. Lalai
Pada dasarnya orang tua yang lalai mengabaikan buah hatinya, sang anak harus membesarkan dirinya sendiri. Mereka tidak menetapkan aturan dan harapan, dan mereka juga tidak memberikan panduan saat dibutuhkan. Pola asuh ini adalah pola asuh yang dapat menciptakan penderitaan pada anak.
Nandhita Nur Fadjriah
(FIR)