FAMILY

Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Kehamilan Ektopik, Hamil di Luar Rahim

A. Firdaus
Kamis 21 Juli 2022 / 11:15
Jakarta: Kehamilan ektopik adalah kondisi kehamilan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini kerap menimbulkan gejala rasa nyeri pada perut. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kondisi fatal pada calon ibu.

Melansir Bocah Indonesia, kehamilan ektopik menjadi salah satu kondisi kelainan pada kehamilan. Pasalnya, kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi yang terjadi pada pembuahan sel telur.

Normalnya, sel telur yang dibuahi oleh sperma akan menempel pada dinding rahim. Namun, pada kasus ini, embrio akan menempel di tempat lain selain dinding rahim.

Lokasi yang paling sering menjadi penempelan sel telur adalah saluran indung telur (tuba falopi), ovarium, hingga leher rahim (serviks).

Salah satu kelainan kehamilan ini cukup umum terjadi. Dari 100 kehamilan, 2 di antaranya bisa mengalami kondisi ini. Kehamilan ektopik bisa menyebabkan kondisi yang fatal jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
 

Gejala Hamil Ektopik


Calon ibu yang mengalami hamil di luar kandungan tetap merasakan gejala seperti wanita hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan ukuran perut yang membesar. Namun saluran tuba falopi tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar pada usia kehamilan tertentu.

Wanita yang mengalami kondisi ini dapat merasakan gejala seperti:

- Nyeri hebat pada perut bagian bawah, panggul, menjalar hingga bahu dengan intensitas yang berbeda.

-  Terdapat pendarahan pada miss V, intensitas muncul dengan volume pendarahan bisa banyak maupun sedikit.

- Lemas, pusing, hingga pingsan.
 

Penyebab Kehamilan Ektopik


Hamil ektopik belum dapat diketahui penyebabnya secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang diduga bisa menjadi penyebab kondisi ini, seperti infeksi atau peradangan pada saluran indung telur. Kondisi ini menyebabkan tertutupnya jalur sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim sehingga terjadinya perlengketan.

Selain itu, Endometriosis, penyakit radang panggul, jaringan parut dari bekas operasi pada area rahim dan panggul sebelumnya, memiliki riwayat operasi yang berhubungan dengan saluran indung telur, dan pertumbuhan abnormal dari janin atau terdapat cacat janin yang dapat menyebabkan sel telur yang telah dibuahi tidak dapat menempel pada dinding rahim.
 

Faktor Risiko Kehamilan Ektopik


Faktor-faktor risiko kehamilan ektopik di antaranya:

- Hamil di usia 35 tahun atau lebih.
- Kebiasaan merokok.
- Infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
- Pernah memiliki riwayat hamil di luar kandungan sebelumnya.
- Riwayat operasi, seperti aborsi, wanita yang mengalami sterilisasi, operasi panggul, atau operasi perut.
- Pembuahan yang terjadi pada saat setelah pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
- Sedang menjalani pengobatan kesuburan. Hal ini lantaran beberapa obat yang dapat memengaruhi jumlah produksi getah bening sehingga dapat memengaruhi proses implantasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH