Jakarta: Pernahkah kamu menunda sesuatu yang tak kamu sukai? Kita semua pasti pernah mengalaminya. Sebenarnya, kurangnya motivasi adalah masalah yang mempengaruhi semua orang. Tetapi, kurang motivasi bisa sangat sulit dihadapi anak-anak. Tidak adanya motivasi dapat memburuk perkembangan anak.
Berikut ini ada beberapa cara yang perlu diketahui setiap orang tua untuk meningkatkan motivasi pada anak:
Kita semua suka melakukan hal-hal yang menurut kita menarik, begitu pula anak-anak. Mereka akan lebih termotivasi saat melakukan aktivitas yang mereka sukai.
Mengekspos anak-anak pada prestasi orang lain di bidang minat mereka adalah cara yang baik untuk memotivasi mereka. Namun, ini tidak berarti membandingkan anak dengan orang lain atau mengharapkan mereka mencapai tujuan yang sama dengan orang lain.
Satu hal yang telah ditemukan sains: selama bertahun-tahun adalah bahwa "bicara motivasi/ceramah" jarang berhasil. Terlepas dari niat terbaik kamu, berbicara dengan anak-anak tentang pentingnya usaha tidak akan membuat mereka mengubah cara mereka.
Adalah normal untuk merasa frustrasi ketika anak-anak kita menunjukkan kurangnya motivasi. Tidak tahu bagaimana memotivasi mereka membuat kita semakin frustasi. Poin penting untuk diingat adalah bahwa mungkin ada sejumlah alasan kurangnya motivasi anak-anak: kurang percaya diri, kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang mereka.
Ada bukti bahwa pengasuhan berbasis kelebihan bakatnya dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan anak dengan cara yang tidak pernah kamu duga sebelumnya.
Bukankah lebih bagus jika anak-anak kita menanggapi setiap instruksi kita dan melakukan hal-hal dengan tepat (atau bahkan lebih baik) dari yang diharapkan? Kenyataannya adalah bahwa anak-anak tidak memiliki konsepsi yang sama dengan orang dewasa. Mereka belum tentu mengerti mengapa mereka harus belajar tentang hal-hal tertentu dan memberitahu mereka bahwa hal-hal itu penting tidak akan mengubah persepsi mereka.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
Berikut ini ada beberapa cara yang perlu diketahui setiap orang tua untuk meningkatkan motivasi pada anak:
1. Ikuti minat anak
Kita semua suka melakukan hal-hal yang menurut kita menarik, begitu pula anak-anak. Mereka akan lebih termotivasi saat melakukan aktivitas yang mereka sukai.
2. Ingatlah bahwa kesuksesan adalah keinginan bawaan setiap orang
Kecuali jika mereka berurusan dengan kecacatan khusus dan seringkali tidak terdeteksi, kebanyakan orang ingin berhasil dalam aktivitas yang mereka lakukan. Kegagalan berulang karena itu dapat menimbulkan frustasi dan keputusasaan dan dapat menyebabkan perilaku seperti amukan atau bahkan kemarahan dan kecemasan terus-menerus.
3. Berikan kesempatan untuk memotivasi anak
Mengekspos anak-anak pada prestasi orang lain di bidang minat mereka adalah cara yang baik untuk memotivasi mereka. Namun, ini tidak berarti membandingkan anak dengan orang lain atau mengharapkan mereka mencapai tujuan yang sama dengan orang lain.
4. Jangan beri mereka "ceramah"
Satu hal yang telah ditemukan sains: selama bertahun-tahun adalah bahwa "bicara motivasi/ceramah" jarang berhasil. Terlepas dari niat terbaik kamu, berbicara dengan anak-anak tentang pentingnya usaha tidak akan membuat mereka mengubah cara mereka.
5. Tawarkan dorongan dan dukungan
Adalah normal untuk merasa frustrasi ketika anak-anak kita menunjukkan kurangnya motivasi. Tidak tahu bagaimana memotivasi mereka membuat kita semakin frustasi. Poin penting untuk diingat adalah bahwa mungkin ada sejumlah alasan kurangnya motivasi anak-anak: kurang percaya diri, kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang mereka.
6. Fokus pada kelebihan anak
Ada bukti bahwa pengasuhan berbasis kelebihan bakatnya dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan anak dengan cara yang tidak pernah kamu duga sebelumnya.
7. Jangan lupa bahwa anak-anak akan tetap menjadi anak-anak
Bukankah lebih bagus jika anak-anak kita menanggapi setiap instruksi kita dan melakukan hal-hal dengan tepat (atau bahkan lebih baik) dari yang diharapkan? Kenyataannya adalah bahwa anak-anak tidak memiliki konsepsi yang sama dengan orang dewasa. Mereka belum tentu mengerti mengapa mereka harus belajar tentang hal-hal tertentu dan memberitahu mereka bahwa hal-hal itu penting tidak akan mengubah persepsi mereka.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)