Ternyata Ini Alasan Gen Z Punya Second Account Media Sosial

Putri Purnama Sari

Selasa 15 Oktober 2024 / 18:52

Jakarta: Generasi Z (Gen Z) yang lahir pada tahun 1997-2012, telah tumbuh dalam era digital yang diwarnai dengan kehadiran media sosial yang masif. Tak heran, mereka sangat mahir menggunakan platform digital untuk berkomunikasi, mengekspresikan diri, dan mendapatkan informasi.

Namun, di balik penggunaan media sosial yang aktif, Gen Z juga memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya privasi. Mereka menyadari bahwa berbagi informasi pribadi di dunia digital dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan. Hal ini mendorong banyak Gen Z untuk membuat "second account" atau akun kedua di media sosialnya.

Akun kedua ini bertindak sebagai ruang pribadi di mana Gen Z dapat mengekspresikan diri secara bebas tanpa merasa diawasi atau dihakimi oleh orang lain. Mereka juga dapat memposting foto, video, dan pemikiran yang mungkin tidak sesuai untuk dibagikan di akun publik mereka.

Menurut sebuah penelitian, ada alasan mengapa Gen Z cenderung membuat seccond account, berikut informasinya:

1. Menjaga privasi

Gen Z mengkhawatirkan risiko berbagi informasi pribadi di media sosial, seperti alamat rumah atau nomor telepon. Akun kedua memungkinkan mereka untuk membatasi siapa yang dapat mengakses informasi tersebut.

2. Memfilter pengikut

Dengan membuat akun kedua, Gen Z dapat mengontrol siapa saja yang mengikuti mereka. Hal ini membantu mereka menghindari orang yang tidak dikenal atau yang tidak mereka minati.

3. Mengekspresikan diri secara bebas

Akun kedua memberikan ruang yang aman bagi Gen Z untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka tanpa takut dihakimi atau dikecam.

4. Mencoba identitas yang berbeda

Beberapa Gen Z menggunakan akun kedua untuk bereksperimen dengan identitas yang berbeda. Mereka dapat menggunakan nama samaran, mengunggah konten yang tidak mencerminkan kepribadian mereka yang sebenarnya, atau bahkan berperan sebagai karakter fiktif.

Fenomena akun kedua di kalangan Gen Z menunjukkan bahwa perubahan sosial dan tekanan digital yang mereka hadapi. Mereka tumbuh di lingkungan yang sangat terkoneksi secara digital, di mana identitas online menjadi bagian penting dari kehidupan.

Akun kedua ini memberikan mereka kontrol dan fleksibilitas dalam mengelola kehidupan digital mereka. Namun, memiliki akun kedua juga dapat menimbulkan risiko. Beberapa Gen Z mungkin terjebak dalam dunia virtual dan mengabaikan interaksi di dunia nyata.

Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan penggunaan media sosial secara bertanggung jawab dengan pergaulan sosial yang sehat di dunia nyata.