COMMUNITY

Yuk, Jadi #GenerasiPilahPlastik

Yuni Yuli Yanti
Rabu 16 Juni 2021 / 14:00
Jakarta: Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, timbunan sampah tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton, di mana 15 persennya terdiri dari sampah plastik. Dari jumlah ini, 88,17 persen sampah plastik masih diangkut ke TPA atau bahkan berserakan di lingkungan.

Merujuk pada permasalahan tersebut dan sejalan dengan komitmennya untuk mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang diproduksi hingga tahun 2025 mendatang, Unilever meluncurkan gerakan #GenerasiPilahPlastik. 

Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability Unilever Indonesia menyatakan melalui #GenerasiPilahPlastik, kami mengajak masyarakat untuk menjadi generasi yang peduli lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik. 


(Semoga ajakan #GenerasiPilahPlastik dapat membantu meningkatkan kualitas pemilahan sampah dari masyarakat sebagaimana diatur dalam Pergub 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW, sehingga semakin banyak sampah yang dapat dikelola dengan lebih baik lagi. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


"Hal ini sejalan dengan strategi bisnis global yang dinamakan ‘The Unilever Compass’ di mana Unilever berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan, bertanggung jawab dan memberikan manfaat pada sosial dan lingkungan," jelas Nurdiana pada virtual webinar Unilever Indonesia Dorong Peran Aktif Masyarakat untuk Restorasi Ekosistem Melalui #GenerasiPilahPlastik, Selasa, 15 Juni 2021.

Ajakan ini menjadi relevan mengingat tahap pengumpulan dan pengolahan sampah plastik adalah komponen penting dalam mengurangi beban sampah terhadap lingkungan sekaligus menciptakan ekonomi sirkular. 


(Masyarakat kini lebih mudah mengakses dan memanfaatkan bank sampah terdekat, sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menggalakkan digitalisasi bank sampah. Foto: Dok. Unilever)


Untuk itu, seluruh pihak memiliki peran masing-masing, termasuk Pemerintah, organisasi kemasyarakatan, konsumen, dan tentunya produsen. 

Selain peran aktif masyarakat, ketersediaan sarana pendukung bagi masyarakat untuk menerapkan pilah sampah merupakan hal yang tidak kalah krusial. Untuk itu, sejak 2008 Unilever Indonesia mengembangkan dan memperkuat program bank sampah hingga berhasil membina sebanyak 3.859 unit bank sampah di 37 kota yang tersebar di 12 provinsi.


(Unilever Indonesia juga memperkuat eksistensi dan peranan bank sampah binaannya melalui upaya digitalisasi, bekerja sama dengan platform Google My Business. Foto: Dok. Unilever)


Masyarakat kini lebih mudah mengakses dan memanfaatkan bank sampah terdekat, sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menggalakkan digitalisasi bank sampah.

“Menyadari bahwa perjalanan kita mengatasi permasalahan sampah plastik masih panjang, kami siap untuk menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lestari. Untuk itu #MariBerbagiPeran dengan perubahan sederhana mulai sekarang juga, ayo jadi bagian dari #GenerasiPilahPlastik!" pungkas Nurdiana. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH