COMMUNITY

FFI dan Octopus Digitalilasi Pengelolaan Sampah Masyarakat Gedong Jaktim

Medcom
Kamis 24 Agustus 2023 / 08:12
Jakarta: Isu sampah masih menjadi permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, pada 2022 sebanyak 65 persen sampah masih dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan baru 35 persen sampah yang diolah kembali. 

Padahal jika dikelola dengan baik, sampah dapat membawa manfaat bagi lingkungan sekitar hingga memiliki nilai ekonomis. Menanggapi isu tersebut, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mempertegas komitmennya dalam mewujudkan Indonesia yang selaras dengan lingkungan melalui kerjasama dengan Octopus, platform ekonomi sirkular pertama di Indonesia yang berfokus pada pengelolaan sampah. 

Berend Van Wel, President Director PT Frisian Flag Indonesia mengatakan sejalan dengan strategi keberlanjutan global kami, yaitu Nourishing a Better Planet. Komitmen tersebut diwujudkan salah satunya melalui program pemilahan sampah di lingkungan masyarakat yang telah berjalan sejak April 2022. 

Program pemilahan sampah ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, sektor industri dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah mulai dari rumah tangga dan menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan.

"Tahun ini, FFI menggandeng sociopreneur Octopus Indonesia untuk memperkuat program pemilahan sampah dan memperluas penerima manfaat. Melalui kerjasama ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemilahan sampah bernilai ekonomis untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan maju," kata Berend.


(Program digitalisasi pengelolaan sampah PT Frisian Flag Indonesia, Octopus dan masyarakat di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur. Foto: Dok. Istimewa)

Dalam kesempatan yang sama CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama Frisian Flag Indonesia. Menurutnya, digitalisasi pada bidang pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran dan memudahkan masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Nantinya masyarakat akan terlibat aktif dalam pemilahan sampah dari rumah. Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus. 

"Dengan menggunakan aplikasi Octopus sebagai solusi daur ulang sampah, masyarakat tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan. Keuntungan tersebut berupa poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai manfaat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pulsa dan token listrik. Melalui aplikasi Octopus, kami ingin memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam mengelola sampah rumah tangga serta memberikan apresiasi bagi pengguna yang telah melakukan pemilahan sampah," jelas Ichsan.

Sebelumnya FFI telah berkolaborasi dengan Kelurahan Gedong, Kelurahan Ciracas dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur dengan mengoperasikan 2 bank sampah di wilayah Kelurahan Gedong & Ciracas, Jakarta Timur. Kolaborasi ini menjangkau sekitar 3.200 rumah tangga dan belasan kader PKK sebagai pengelola bank sampah, serta mampu mengurangi sampah bekas kemasan produk Frisian Flag Indonesia hingga 250 kg per tahun.

"Kami mendukung kolaborasi antara FFI, Octopus beserta Kelurahan Gedong, Jakarta Timur terkait program pemilahan sampah di lingkungan Kelurahan Gedong. Tentunya program ini dapat mengurangi volume sampah dari Kelurahan Gedong yang dikirim ke TPA Bantargebang hingga 1,6 ton/tahun, dari rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak 120 ton/tahun. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi dan diduplikasi bagi sektor industri lain untuk terlibat aktif dalam upaya menekan volume sampah ke tempat pembuangan akhir," tutup Nunung Siti Cholimah selaku Lurah di Kelurahan Gedong. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH