BEAUTY
Produk Skincare Vegan, Apa Selalu Menjadi Pilihan yang Lebih Baik?
Raka Lestari
Sabtu 06 November 2021 / 10:10
Jakarta: Saat ini mulai banyak ditemukan produk skincare yang berbasis vegan. Produk skincare yang berbahan vegan juga seringkali dianggap menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan. Dan saat ini, di mana sudah banyak masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan, tren skincare berbahan vegan juga mengalami peningkatan.
"Skincare vegan adalah produk skincare yang tidak mengandung bahan hewani atau produk olahan hewani seperti madu, lilin lebah (beeswax), lanolin, gelatin, kolagen, carmine, squalene, stearic acid, dan kolesterol yang diambil dari hewan," jelas dr. Arini Widodo, SpKK - Dermatologist.
Keunggulan dari produk vegan adalah umumnya lebih ramah lingkungan. Memproses bahan dari hewan secara umum menciptakan emisi gas dan merusak habitat hewan. Karena bahannya tidak berasal dari hewan, tentunya mengurangi kekejaman terhadap hewan.
"Akan tetapi perlu diingat bahwa label cruelty free dan vegan berbeda. Umumnya produk vegan juga cruelty free, tapi memiliki label vegan tidak pasti suatu produk tidak di tes pada hewan (animal testing)," tambah dr. Arini.
"Produk yang berasal dari tanaman juga memiliki banyak benefit karena tanaman memiliki mengandung banyak vitamin dan antioksidan. Akan tetapi pemahaman yang sering salah bahwa produk vegan tidak menyebabkan iritasi atau alergi. Produk vegan atau produk yang berasal dari tanaman (plant based) tetap memiliki potensi menyebabkan alergi dan iritasi," kata dr. Arini.
Untuk mengurangi potensi alergi, menurut dr. Arini pemilihan label hipoalergenik lebih tepat dari pada label vegan pada skincare. Untuk mengurangi potensi berjerawat akibat skincare, lebih tepat memilih label non komedogenik. Tiap jenis kulit memiliki kebutuhan skincare yang berbeda.
"Label vegan tidak menjadi identitas untuk tekstur skincare atau menjamin efektivitas skincare. Dibutuhkan penelitian objektif untuk membuktikan efektivitas dan efikasi sebuah skincare. Tekstur ditentukan terutama oleh komposisi air, minyak, dan emulsifier dalam skincare yang dapat menyatukan keduanya," tutup dr. Arini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Skincare vegan adalah produk skincare yang tidak mengandung bahan hewani atau produk olahan hewani seperti madu, lilin lebah (beeswax), lanolin, gelatin, kolagen, carmine, squalene, stearic acid, dan kolesterol yang diambil dari hewan," jelas dr. Arini Widodo, SpKK - Dermatologist.
Keunggulan dari produk vegan adalah umumnya lebih ramah lingkungan. Memproses bahan dari hewan secara umum menciptakan emisi gas dan merusak habitat hewan. Karena bahannya tidak berasal dari hewan, tentunya mengurangi kekejaman terhadap hewan.
"Akan tetapi perlu diingat bahwa label cruelty free dan vegan berbeda. Umumnya produk vegan juga cruelty free, tapi memiliki label vegan tidak pasti suatu produk tidak di tes pada hewan (animal testing)," tambah dr. Arini.
"Produk yang berasal dari tanaman juga memiliki banyak benefit karena tanaman memiliki mengandung banyak vitamin dan antioksidan. Akan tetapi pemahaman yang sering salah bahwa produk vegan tidak menyebabkan iritasi atau alergi. Produk vegan atau produk yang berasal dari tanaman (plant based) tetap memiliki potensi menyebabkan alergi dan iritasi," kata dr. Arini.
Untuk mengurangi potensi alergi, menurut dr. Arini pemilihan label hipoalergenik lebih tepat dari pada label vegan pada skincare. Untuk mengurangi potensi berjerawat akibat skincare, lebih tepat memilih label non komedogenik. Tiap jenis kulit memiliki kebutuhan skincare yang berbeda.
"Label vegan tidak menjadi identitas untuk tekstur skincare atau menjamin efektivitas skincare. Dibutuhkan penelitian objektif untuk membuktikan efektivitas dan efikasi sebuah skincare. Tekstur ditentukan terutama oleh komposisi air, minyak, dan emulsifier dalam skincare yang dapat menyatukan keduanya," tutup dr. Arini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)