BEAUTY

Awas Terkena Sunburn! Ini Penjelasan dan Cara Mencegahnya

Medcom
Kamis 27 April 2023 / 18:59
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengumumkan Indonesia akan memasuki musim kemarau. Tentu kondisi ini akan berdampak terdapat teriknya panas dan suhu tinggi.

Matahari diketahui menjadi sumber utama sinar Ultraviolet (UV). Sinar UV dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi vitamin D. Namun, jika kamu terpapar sinar matahari terlalu sering, maka jaringan kulit bisa saja rusak dan menimbulkan masalah, seperti sunburn.

Menurut dr. Rizal Fadli dalam Halodoc, sunburn merupakan reaksi peradangan terhadap kerusakan radiasi ultraviolet (UV) pada lapisan terluar kulit. Sunburn termasuk dalam luka bakar tingkat 1. Biasanya, diperlukan waktu sekitar 20 menit atau lebih hingga muncul gejala sunburn.

Sunburn datang karena terlalu banyak paparan sinar UV. Sinar ini bisa berasal dari cahaya matahari atau sumber cahaya buatan, seperti sunlamps dan tanning bed. Sinar UV sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu UVA dan UVB.

Dalam beberapa jam, kulit akan menjadi merah, nyeri, dan panas saat disentuh. Ketika sengatan matahari parah, bentuk lepuh, dan orang tersebut mungkin mengalami sakit kepala atau demam.

Ketika seseorang dengan kulit yang lebih gelap terkena sengatan matahari, kulitnya bisa menjadi gelap. Ketika seseorang dengan kulit yang lebih terang terkena sengatan matahari, maka kulitnya bisa menjadi merah atau merah muda.

Terlepas dari jenis kulit, seseorang mungkin juga merasakan sensasi terbakar di area tersebut. Juga memiliki kondisi kulit melepuh, bengkak (edema), sakit kepala, demam tinggi, rasa sakit yang luar biasa, hingga mual dan muntah.

Dikutip dari Alodokter, kamu bisa saja terkena sunburn dengan memiliki beberapa gejala berikut:

- Kulit terasa panas dan perih saat disentuh.

- Kulit kemerahan dan melepuh.

- Kulit bengkak.

- Kulit mengelupas.

Gejala ini biasanya muncul di area tubuh yang terbuka, termasuk daun telinga, kulit kepala, dan bibir. Bahkan, area yang tertutup juga bisa terkena sunburn apabila kamu mengenakan pakaian longgar.

Lebih parahnya, sunburn juga bisa menimbulkan gejala yang lebih dari ini. Gejala tersebut seperti sakit kepala, demam, mual, dan kelelahan. Kulit yang terbakar juga sering kali disertai gangguan kesehatan lain, seperti heatstroke dan dehidrasi.

Bagaimana jika kamu sudah terkena gejala-gejala di atas? Nah, ini yang perlu kamu lakukan untuk membantu meredakan sunburn:
 

1. Kompres dengan air sejuk


Gunakan air sejuk untuk mengompres bagian yang terkena sunburn. Kamu bisa menggunakan bahan yang tidak membuat kulit alergi untuk mengompres kulit. Selain itu, kamu juga bisa berendam dengan air sejuk untuk menyegarkan kulitmu.
 

2. Jangan memecahkan atau menyentuh kulit melepuh


Akibat sunburn, bisa menimbulkan lepuhan berisi cairan dan luka di kulit. Jika kamu mengalaminya, jangan memecah atau menyentuh lepuhan karena berisiko menyebabkan iritasi dan infeksi. Lepuhan tersebut biasanya dapat kempes dengan sendirinya seiring proses penyembuhan kulit.
 

3. Lindungi kulit


Menggunakan barang-barang yang bisa melindungi kulit, seperti pakaian tertutup, payung, topi, dan tabir surya, dapat membantumu melindungi kulit. Sehingga, gejala sunburn tidak semakin parah.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghubungi dokter terdekat. Dikutip dari Halodoc, jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat untuk ditindaklanjuti:

- Lepuh berkembang menjadi lebih besar.

- Lepuh yang muncul di wajah, tangan, bahkan alat kelamin.

- Mengalami pembengkakan parah di daerah yang terkena.

- Menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti lecet dengan nanah atau muncul garis-garis.

- Mengalami rasa sakit yang memburuk, sakit kepala, kebingungan, mual, demam atau kedinginan.

- Lepuhan tidak sembuh meski telah melakukan perawatan di rumah.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH