Jakarta: Jerawat pada bayi umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya dan seringkali akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Penting bagi orang tua untuk memahami kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter serta mengenali gejala-gejala lain yang mungkin muncul pada kulit bayi.
Dengan pengetahuan ini, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan memastikan kesehatan kulit bayi tetap terjaga. Dilansir dari BabyCenter, Jennifer Shu, M.D., FAAP memberikan penjelasan mengenai langkah yang perlu diambil saat bayi mengalami jerawat serta kondisi kulit lain yang perlu diperhatikan.
Meskipun jerawat pada bayi biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa situasi di mana konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan, antara lain:
Jika jerawat pada bayi tidak membaik dalam beberapa bulan atau justru semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tanda-tanda peradangan yang parah seperti nanah, kemerahan yang meluas, atau munculnya komedo hitam bisa menunjukkan adanya infeksi atau kondisi kulit yang lebih serius.
Jika jerawat tidak hanya muncul di wajah tetapi juga menyebar ke bagian tubuh lain, hal ini perlu diperiksa lebih lanjut oleh tenaga medis.
Jika jerawat atau ruam muncul setelah bayi mengonsumsi obat tertentu atau sedang sakit, hal ini bisa menjadi reaksi alergi atau tanda infeksi yang memerlukan perhatian dokter.
Jerawat yang muncul pada bayi yang sudah berusia lebih dari enam minggu perlu diperiksa untuk memastikan tidak ada infeksi kulit, eksim, atau masalah kulit lainnya yang mendasari.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kulit bayi dan memastikan tidak ada penyakit lain yang menjadi penyebab jerawat. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat topikal ringan atau perawatan khusus untuk membantu mengatasi jerawat yang parah atau berkepanjangan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dengan pengetahuan ini, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan memastikan kesehatan kulit bayi tetap terjaga. Dilansir dari BabyCenter, Jennifer Shu, M.D., FAAP memberikan penjelasan mengenai langkah yang perlu diambil saat bayi mengalami jerawat serta kondisi kulit lain yang perlu diperhatikan.
Kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dokter?
Meskipun jerawat pada bayi biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa situasi di mana konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan, antara lain:
1. Jerawat tidak kunjung hilang atau semakin parah
Jika jerawat pada bayi tidak membaik dalam beberapa bulan atau justru semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Jerawat menjadi bernanah, meradang, dan muncul komedo hitam
Tanda-tanda peradangan yang parah seperti nanah, kemerahan yang meluas, atau munculnya komedo hitam bisa menunjukkan adanya infeksi atau kondisi kulit yang lebih serius.
3. Jerawat menyebar ke area tubuh lain
Jika jerawat tidak hanya muncul di wajah tetapi juga menyebar ke bagian tubuh lain, hal ini perlu diperiksa lebih lanjut oleh tenaga medis.
4. Muncul ruam atau gejala lain setelah bayi mengonsumsi obat atau sakit
Jika jerawat atau ruam muncul setelah bayi mengonsumsi obat tertentu atau sedang sakit, hal ini bisa menjadi reaksi alergi atau tanda infeksi yang memerlukan perhatian dokter.
5. Jerawat muncul setelah bayi berusia lebih dari enam minggu
Jerawat yang muncul pada bayi yang sudah berusia lebih dari enam minggu perlu diperiksa untuk memastikan tidak ada infeksi kulit, eksim, atau masalah kulit lainnya yang mendasari.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kulit bayi dan memastikan tidak ada penyakit lain yang menjadi penyebab jerawat. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat topikal ringan atau perawatan khusus untuk membantu mengatasi jerawat yang parah atau berkepanjangan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)