Situs makam purbakala ditemukan di kawasan gerbang Tol Kajhu, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Rabu, 10 Februari 2021. Makam tersebut diduga merupakan makam raja-raja dan makam para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam yang berusia sekitar ratusan tahun.
Situs makam purbakala ditemukan di kawasan gerbang Tol Kajhu, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Rabu, 10 Februari 2021. Makam tersebut diduga merupakan makam raja-raja dan makam para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam yang berusia sekitar ratusan tahun.
Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman, mengatakan penemuan kompleks situs makam purbakala di kawasan tersebut terlihat dari bekas galian gerbang tol yang sedang dalam proses pengerjaan.
Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman, mengatakan penemuan kompleks situs makam purbakala di kawasan tersebut terlihat dari bekas galian gerbang tol yang sedang dalam proses pengerjaan.
"Kawasan situs sejarah Kajhu yang ada di Baitussalam adalah kawasan khusus era Kesultanan Aceh Darussalam yang tunduk dan diperintah langsung di bawah Sultan di antaranya meliputi kawasan Kajhu, Cadek, Lambada, Kuala Gigeng, dan sekitarnya," katanya.
Mawardi menjelaskan, kawasan Kajhu merupakan kawasan penting era Kesultanan Aceh Darussalam dan sejak dulu terkenal sebagai tempat kediaman para keluarga Raja.
Mawardi menjelaskan, kawasan Kajhu merupakan kawasan penting era Kesultanan Aceh Darussalam dan sejak dulu terkenal sebagai tempat kediaman para keluarga Raja. "Sejarah mencatat Tuanku Hasyim Banta Muda (1848-1897) Wali Sultan Muhammad Dawod Syah dan Panglima Perang Aceh yang melawan Van Swieten, dilahirkan di kawasan tersebut," tambahnya.

Makam Purbakala Era Kesultanan Ditemukan di Proyek Tol Aceh

10 Februari 2021 13:37
Aceh Besar: Situs makam purbakala ditemukan di kawasan gerbang Tol Kajhu, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Rabu, 10 Februari 2021. Makam berusia sekitar ratusan tahun tersebut diduga merupakan makam raja-raja dan para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam.

Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman, mengatakan penemuan kompleks situs makam purbakala di kawasan tersebut terlihat dari bekas galian gerbang tol yang sedang dalam proses pengerjaan.

"Kawasan situs sejarah Kajhu yang ada di Baitussalam adalah kawasan khusus era Kesultanan Aceh Darussalam yang tunduk dan diperintah langsung di bawah Sultan di antaranya meliputi kawasan Kajhu, Cadek, Lambada, Kuala Gigeng, dan sekitarnya," katanya. 

Mawardi menjelaskan, kawasan Kajhu merupakan kawasan penting era Kesultanan Aceh Darussalam dan sejak dulu terkenal sebagai tempat kediaman para keluarga Raja. 

"Sejarah mencatat Tuanku Hasyim Banta Muda (1848-1897) Wali Sultan Muhammad Dawod Syah dan Panglima Perang Aceh yang melawan Van Swieten, dilahirkan di kawasan tersebut," tambahnya. 

Dia menambahkan bahwa kawasan tersebut juga dikenal sebagai tempat berdiam Wazir Sultan Panglima Paduka Sinara yang juga Ulebalang Pulau Weh atau yang disebut (kepala pemerintah dalam kesultanan Aceh yang memimpin sebuah daerah atau sagoë).

"Terdapat juga Ulebalang lain yang terkenal Teuku Paya Ulebalang Mukim Paya dan Lambada adalah anggota Dewan Delapan yaitu 8 pembesar Aceh yang melakukan lobi melawan Belanda di Penang," ujar Mawardi. 

Ketika Perang Aceh terjadi, Teuku Paya mengirimkan surat kepada Presiden Amerika U.S. Grant (1869-1877) dan kepada Presiden Perancis (1873-1879) Marshal Mc Mahon. Medcom.id/Fajri Fatmawati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Jalan Tol pemakaman