Ritual manten tebu merupakan tradisi tahunan yang terpelihara turun temurun digelar di Pabrik Gula Mojopanggung, Tulungagung, Jawa Timur. Ritual ini sebagai penanda dimulainya musim giling.
Ritual manten tebu merupakan tradisi tahunan yang terpelihara turun temurun digelar di Pabrik Gula Mojopanggung, Tulungagung, Jawa Timur. Ritual ini sebagai penanda dimulainya musim giling.
Ritual sakral ini digelar agar produksi gula melimpah, sehingga dapat mensejahterakan pihak pabrik gula dan para petani tebu di wilayah kerja PG Mojopanggung.
Ritual sakral ini digelar agar produksi gula melimpah, sehingga dapat mensejahterakan pihak pabrik gula dan para petani tebu di wilayah kerja PG Mojopanggung.
Traidis manten tebu diawali dengan prosesi arak-arakan sepasang boneka yang dirias busana pengantin dengan diikuti sejumlah petani yang membawa tebu, keliling komplek PG Mojopanggung. Arak-arakan manten tebu ini dilakukan secara bergantian oleh pejabat PG Mojopangung menuju area penggilingan tebu.
Traidis manten tebu diawali dengan prosesi arak-arakan sepasang boneka yang dirias busana pengantin dengan diikuti sejumlah petani yang membawa tebu, keliling komplek PG Mojopanggung. Arak-arakan manten tebu ini dilakukan secara bergantian oleh pejabat PG Mojopangung menuju area penggilingan tebu.
Di area penggilingan tebu inilah proses manten tebu berakhir dengan ditandai melepas boneka penantin, sejumlah sesaji, dan tebu di atas konfeyor yang bergerak perlahan menuju mesin penggilingan. Diharapkan dari sinilah tebu milik petani akan menghasilkan produksi dengan rendemen yang tinggi.
Di area penggilingan tebu inilah proses manten tebu berakhir dengan ditandai melepas boneka penantin, sejumlah sesaji, dan tebu di atas konfeyor yang bergerak perlahan menuju mesin penggilingan. Diharapkan dari sinilah tebu milik petani akan menghasilkan produksi dengan rendemen yang tinggi.
Menurut General Manager PG Mojopanggung, Sugianto, tradisi manten tebu ini menyimbolkan terciptanya sinergi antara petani tebu dengan pabrik gula.
Menurut General Manager PG Mojopanggung, Sugianto, tradisi manten tebu ini menyimbolkan terciptanya sinergi antara petani tebu dengan pabrik gula. "Sehingga dengan kerja sama yang baik maka produksi gula dapat melimpah, yang akan mensejahterakan pihak pabrik gula dan petani tebu," katanya.

Ritual Manten Tebu, Penanda Musim Giling Dimulai

25 Mei 2024 18:41
Tulungagung: Ritual manten tebu merupakan tradisi tahunan yang terpelihara turun temurun digelar di Pabrik Gula Mojopanggung, Tulungagung, Jawa Timur. Ritual ini sebagai penanda dimulainya musim giling.

Ritual sakral ini digelar agar produksi gula melimpah, sehingga dapat mensejahterakan pihak pabrik gula dan para petani tebu di wilayah kerja PG Mojopanggung.

Traidis manten tebu diawali dengan prosesi arak-arakan sepasang boneka yang dirias busana pengantin dengan diikuti sejumlah petani yang membawa tebu, keliling komplek PG Mojopanggung. Arak-arakan manten tebu ini dilakukan secara bergantian oleh pejabat PG Mojopangung menuju area penggilingan tebu.

Di area penggilingan tebu inilah proses manten tebu berakhir dengan ditandai melepas boneka penantin, sejumlah sesaji, dan tebu di atas konfeyor yang bergerak perlahan menuju mesin penggilingan. Diharapkan dari sinilah tebu milik petani akan menghasilkan produksi dengan rendemen yang tinggi.

Menurut General Manager PG Mojopanggung, Sugianto, tradisi manten tebu ini menyimbolkan terciptanya sinergi antara petani tebu dengan pabrik gula. "Sehingga dengan kerja sama yang baik maka produksi gula dapat melimpah, yang akan mensejahterakan pihak pabrik gula dan petani tebu," katanya.

Selain harapan produksi gula melimpah, tambahnya, tradisi manten tebu ini juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dimudahkan diberikan kelancaran serta keselamtaan selama musim giling 2024. Metro TV/Dwi Wianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News tebu Gula Jawa Timur