Bandung: Apresiasi patut diberikan kepada Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo, yang sukses melakukan pengembangbiakan terhadap hewan Tapir, yang masuk dalam salah satu hewan yang dilindungi. Saat ini Bandung Zoo yang berada di tengah-tengah Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), yang memiliki lahan sekitar 14 hektare dan memiliki sekitar 800 koleksi hewan mamalia, reptil, aves dan ikan, menjadi salah satu ikon Kota Kembang.
Sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia karena bertambahnya anggota dari Bandung Zoo, dari Hewan Tapir yang induknya bernama Tinuk barteran dari Taman Safari Bogor dan Tapir jantannya bernama Marsel, yang asli dari Kebun Binatang Bandung. Tinuk melahirkan seekor anak Tapir berjenis kelamin jantan pada Minggu, 21 Januari 2024 pukul 05.30 WIB lalu. Dan anak Tapir tersebut diberi nama Arya, oleh Kepala Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar Irawan Asaad di Kebun Binatang Bandung pada Senin, 27 Februari 2024.
"Alhamdulillah kita kelahiran lagi satu ekor Tapir, kenapa kami namakan Arya, karena dia jantan. Arya ini juga bisa nama Sunda kan. Intinya, terinspirasi karena Jantan," ungkapnya.
Irawan berharap dan berdoa semoga Arya, sehat dan tumbuh besar hingga menjadi ikon di sini. Perlu diketahui hewan Tapir ini, salah satu spesies yang dilindungi. "Kami juga punya banyak kembang biak Tapir. Jelas ini sebuah keberhasilan kebun Binatang Bandung yang bisa mengembang biakannya dan yang jelas Tapir itu habitatnya di Sumatra," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Taman Margasatwa Tamansari, Bisma mengaku bangga atas capaian keeper, yang telah berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai SOP pemeliharaan Hewan Tapir. Dan diakui bawha sarana prasarana serta iklim kota Bandung yang memang cocok untuk pengembang biakan Tapir.
"Tapir tidak bisa terkena sinar matahari langsung dan kami di sini, banyak pohon yang rindang serta lebih berusia 50 tahun, sehingga itu menunjang kembang biaknya," tambahnya.
Menurut Bisma, awalnya Bandung Zoo memiliki empat indukan dan sekarang sudah berkembang dan jumlahnya menjadi 13 ekor dan disisakan 1 indukan lagi. Berharap menambah satu ekor jantan untuk bisa dikawinkan, karena 13 ekor ini satu keluarga dan tak bisa dikawinkan.
Narman petugas Kebun Binatang Bandung yang juga Keeper dari Tapir, mengatakan bahwa anak Tapir yang telah diberi nama Arya ini, lahir pada Januari 2024, merupakan anak Tapir ke 11 lahir di Kebun Binatang Bandung ini.
"Alhamdulillah proses lahirnya normal. Saat mengembangbiakkannya juga tidak ada kesulitan. Biasanya proses dari kawin sampai hamil untuk Hewan Tapir itu antara 13 hingga 14 bulan. Seminggu setelah lahir Arya memiliki bobot 14,8 kilogram dan disusui oleh induknya, Nanti setelah berusia 10 bulan Arya mesti dipisah dengan induk yang jantannya. Kebun Binatang Bandung memang menjadi kebun binatang yang paling banyak menghasilkan regenerasi untuk Hewan Tapir. Faktor penyebabnya, kemungkinan karena kandangnya yang alami, sedangkan di kebun binatang lainnya kemungkinan panas kandangnya," ujarnya. MI/Naviandri Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News