Berbagai upaya menekan harga beras dan kebutuhan pokok lain yang dilakukan Pemkot Solo bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan Bulog belum berhasil sepenuhnya. Bahkan beras masih bergejolak, dan demikian pula komoditi lain seperti telur, gula, minyak goreng dan juga cabai maupun bawang.
Berbagai upaya menekan harga beras dan kebutuhan pokok lain yang dilakukan Pemkot Solo bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan Bulog belum berhasil sepenuhnya. Bahkan beras masih bergejolak, dan demikian pula komoditi lain seperti telur, gula, minyak goreng dan juga cabai maupun bawang.
"Pemkot Solo bersama TPID dan juga Bulog terus mengupayakan berbagai jurus, mulai dari grebeg pasar dan gerakan pasar murah (GPM) dan juga Operasi Pasar (OP). Tetapi gejolak harga masih tetap belum bisa dinormalkan. Jadi harus ditempuh jurus lain lagi," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi kepada Media Indonesia.

Tekan Gejolak Harga, Pemkot Solo Akan Gelar Pasar Mirunggan

04 Maret 2024 15:49
Solo: Berbagai upaya menekan harga beras dan kebutuhan pokok lain yang dilakukan Pemkot Solo bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan Bulog belum berhasil sepenuhnya. Bahkan beras masih bergejolak, dan demikian pula komoditi lain seperti telur, gula, minyak goreng dan juga cabai maupun bawang.

"Pemkot Solo bersama TPID dan juga Bulog terus mengupayakan berbagai jurus, mulai dari grebeg pasar dan gerakan pasar murah (GPM) dan juga Operasi Pasar (OP). Tetapi gejolak harga masih tetap belum bisa dinormalkan. Jadi harus ditempuh jurus lain lagi," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi kepada Media Indonesia.

Karena itu, untuk menolong kegelisahan warga, agar tidak terjadi punic buying menjelang Ramadan dan Lebaran, Pemkot akan mengajak Bulog, Perbankan, dan pelaku ekonomi lain, untuk menggelar kegiatan pasar mirunggan, yang menjual sejumlah kebutuhan pokok sesuai ketentuan harga pemerintah.

Kegiatan pasar mirunggan yang akan menjual sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah, cabai dll itu akan digelar selama sebulan, mulai 7 Maret di Pasar Gede, Pasar Legi dan Pasar Nusukan.

"Dengan kegiatan ini, mudah mudahan harga harga sembako segera bisa diturunkan. Kita akan paksa harga turun melalui kegiata Pasar Mirunggan, sehingga selama Ramadan dan Lebaran warga tidak lagi digelisahkan oleh harga harga. Tetapi syaratnya pembelian terbatas, tidak boleh ada aksi borong atau punic buying," imbuh dia.

Saat ini dari panel harga di Pasar Legi yang merupakan pasar utama yang menjadi acuan harga bagi pasar pasar tradisional di Solo, menyebutkan bahwa harga beras premium masih bertahan tinggi di angka Rp17 ribu, dan beras medium ada di kisaran Rp15 ribu.

"Ya kalau dieceran di kampung kampung, beras premium masih ada yang menjual Rp18 ribu hingga Rp19 ribu. Bahkan rojolele Rp20 ribu. Karena itu kita akan terus mencoba menekan," tegas Heru Sunardi sekali lagi.

Sementara itu pantauan Media Indonesia, telur ayam ras mengalami penurun Rp1000 dari sebelumnya yang berada di angka Rp31 ribu, kemudian daging ayam Rp38 ribu, cabai merah besar bertahan apda harga Rp66 ribu, cabai rawit merah sudah berangsur turun di bawah Rp50 ribu, minyak goreng curah Rp14.100, mihor premium Rp22 ribu atau naik Rp1000 dan minyak kita Rp14.000. MI/Widjajadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Harga Beras Bahan Pokok Kota Solo Jawa Tengah