Sebanyak lima mobil yang membawa 23 tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) tiba di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Rabu, 16 Desember 2020, sekitar pukul 09.22 WIB.
Sebanyak lima mobil yang membawa 23 tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) tiba di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Rabu, 16 Desember 2020, sekitar pukul 09.22 WIB.
Kendaraan tersebut memuat sekitar 23 tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri dari beberapa daerah, seperti Jambi, Riau, dan Lampung.
Kendaraan tersebut memuat sekitar 23 tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri dari beberapa daerah, seperti Jambi, Riau, dan Lampung.
Seluruh tersangka teroris tersebut kemudian dibawa masuk ke maskapai Batik Air untuk diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB.
Seluruh tersangka teroris tersebut kemudian dibawa masuk ke maskapai Batik Air untuk diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan dari 23 tersangka teroris tersebut, dua di antaranya masuk daftar pencarian pencarian orang Polri atas nama Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang merupakan sosok ahli pembuat senjata api dan perakit bom serta Zulkarnain alias Arif Sunarso Panglima Askari dari kelompok JI.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan dari 23 tersangka teroris tersebut, dua di antaranya masuk daftar pencarian pencarian orang Polri atas nama Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang merupakan sosok ahli pembuat senjata api dan perakit bom serta Zulkarnain alias Arif Sunarso Panglima Askari dari kelompok JI.
"Upik Lawanga merupakan anggota JI yang menjadi dalang dari beberapa teror bom seperti bom Tentena, bom GOR Poso, bom Pasar sentral dan rangkaian tindakan teror lainnya pada tahun 2004 hingga tahun 2006," katanya.
Sedangkan Zukarnain, tambah Argo, merupakan DPO Polri dalam kasus teror bom Bali 1 yang terjadi di tahun 2001. Dia disebut juga memiliki kemampuan merakit bom berdaya ledak tinggi, senjata api, dan kemampuan militer dalam melakukan tindakan teror.
Sedangkan Zukarnain, tambah Argo, merupakan DPO Polri dalam kasus teror bom Bali 1 yang terjadi di tahun 2001. Dia disebut juga memiliki kemampuan merakit bom berdaya ledak tinggi, senjata api, dan kemampuan militer dalam melakukan tindakan teror.
"Adapun 21 terduga teroris lainnya yang diamankan di Lampung memiliki peran-nya masing-masing. "Seluruhnya memiliki peran dan yang berpotensi dan berkontribusi dalam perencanaan tindak pidana teror di kemudian hari," ujar Argo.

Tiba di Radin Inten, 23 Tersangka Teroris Diterbangkan ke Jakarta

16 Desember 2020 12:57
Jakarta: Sebanyak lima mobil yang membawa 23 tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) tiba di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Rabu, 16 Desember 2020, sekitar pukul 09.22 WIB.
 
Kendaraan tersebut memuat sekitar 23 tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri dari beberapa daerah, seperti Jambi, Riau, dan Lampung. 

Seluruh tersangka teroris tersebut kemudian dibawa masuk ke maskapai Batik Air untuk diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan dari 23 teroris tersebut, dua di antaranya masuk daftar pencarian pencarian orang Polri atas nama Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang merupakan sosok ahli pembuat senjata api dan perakit bom serta Zulkarnain alias Arif Sunarso Panglima Askari dari kelompok JI.

"Upik Lawanga merupakan anggota JI yang menjadi dalang dari beberapa teror bom seperti bom Tentena, bom GOR Poso, bom Pasar sentral dan rangkaian tindakan teror lainnya pada tahun 2004 hingga tahun 2006," katanya.

Sedangkan Zukarnain, tambah Argo, merupakan DPO Polri dalam kasus teror bom Bali 1 yang terjadi di tahun 2001. Dia disebut juga memiliki kemampuan merakit bom berdaya ledak tinggi, senjata api, dan kemampuan militer dalam melakukan tindakan teror.

"Adapun 21 terduga teroris lainnya yang diamankan di Lampung memiliki peran-nya masing-masing. "Seluruhnya memiliki peran dan yang berpotensi dan berkontribusi dalam perencanaan tindak pidana teror di kemudian hari," ujar Argo. Foto: Dok. Div Humas Polri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News terorisme teroris bom bali 1