Aceh: Ibu rumah tangga, pemilik warung nasi, penjual mie Aceh di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh semakin tersenyum lebar. Pasalnya harga bawang merah yang pada awal lebaran sangat tinggi, sekarang sudah dua kali turun harga.
Semakin bersahabat harga bawang lokal itu tidak lepas dari semakin luas lahan panen petani bawang setempat. Apalagi sebagian hasil produksi bahan bumbu masakan itu dipasok untuk kebutuhan pasar lokal.
Pengamatan Media Indonesia, Selasa, 9 Juli 2024 di pusat pasar grosir Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga bawang merah kwalitas super Rp25.000 per kg.
Harga itu lebih murah dari pekan lalu Rp30.000 per kg. Itu terjadi penurunan kedua kali setelah Idul Adha atau sejak dua pekan lalu Rp60.000 per/kg.
Lalu harga bawang merah kwalitas standar dari pekan lalu Rp25.000, kini turun menjadi Rp20.000 per kg. Harga itu pun sudah dua kali turun dari awal Idul Adha Rp40.000 per kg.
Karena harga turun, para ibu rumah tangga, pemilik warung nasi dan penjual makanan jajanan, tentu lebih banyak dari biasanya membeli bawang merah. Kalau sebelumnya membeli 1/4 kg hingga 1/2 kg, sekarang membeli sampai 1 hingga 2 kg sekali belanja.
"Karena murah saya beli lebih banyak sedikit. Kalau 1 kg cukup untuk kebutuhan sepekan," tutur Hanum, pengunjung pasar Pante Teungoh.
Fajri, pedagang bawang merah di pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie mengatakan, turunnya harga bawang merah itu karena sejak dua pekan terakhir pasokan dari petani lokal mulai banyak. Itu merupakan hasil produksi panen di beberapa kecamatan.
"Sudah tiga kecamatan mulai panen. Yaitu sebagian lokasi di Kecamatan Simpang Tiga, Kembang Tanjung dan Peukan Baro," tutur Fajri. MI/Amiruddin Abdullah Reubee Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News