MukoMuko: Tim Gegana Sat Brimob Polda Bengkulu dan Polres MukoMuko melakukan peledakan atau disposal terhadap temuan sebuah mortir berdaya ledak tinggi sisa peninggalan perang dunia kedua.
Mortir berdaya ledak tinggi tersebut sebelumnya diketahui didapat pengepul barang bekas di Kabupaten MukoMuko saat sedang mencari barang rongsokan di wilayah Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Tim gabungan dari Gegana Sat Brimob Polda Bengkulu bersama Polres MukoMuko hari ini berhasil melakukan peledakan atau disposal terhadap temuan mortil aktif berdaya ledak tinggi sisa perang dunia ke 2 yang memiliki berat sekitar 13 kilogram dengan nomor seri N230 II N.
Disposal atau peledakan terhadap temuan mortil berdaya ledak tinggi inipun dilakukan Tim gabungan dari Gegana Sat Brimob Polda Bengkulu bersama Polres MukoMuko di lokasi wisata Pantai Asmara, Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten MukoMuko yang jauh dari lokasi pemukiman warga.
Mortir aktif yang ditemukan warga MukoMuko tersebut memiliki berat sekitar 13 kilogram dengan nomor seri N230 II N diledakan dengan cara ditanam terlebih dahulu di dalam sebuah lubang sedalam 2 meter, setelah itu diberi karung pengaman berisi pasir oleh anggota Gegana.
Setelah siap dan lokasi sudah terlebih dahulu disterilkan barulah mortir aktif berdaya ledak tinggi tersebut diledakan dan untuk jangkauan suara ledakan kurang lebih radius 1 kilometer.
Sebelumnya warga Desa Lubuk Sanai 2, Kecamatan 14 Koto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dihebohkan dengan penemuan sebuah mortir aktif yang diduga bekas peninggalan perang dunia 2 di sebuah tempat pengepul barang bekas.
Diketahui mortir aktif yang ditemukan di lokasi pengepul barang bekas milik Kawi, warga Lubuk Sanai tersebut dibelinya dari Umi, warga Desa Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sekitar satu minggu yang lalu seharga Rp4 ribu per kilogramnya.
Bahkan pemilik pengepul barang bekas diketahui sempat mencoba memotong mortir aktif tersebut menggunakan mesin pemotong, namun usahanya tersebut gagal. Beruntung mortir aktif itu tidak sampai meledak dan menimbulkan korban jiwa.
Setelah mendapat laporan dari warga, pihak kepolisian setempat langsung bergerak cepat dengan mengamankan lokasi dan langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi penampungan barang rongsokan, tempat mortir tersebut disimpan.
Pihak berwenang juga telah mengevakuasi warga dalam radius 100 meter dari lokasi penemuan mortir untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Usai dilakukan evaluasi terhadap mortir aktif yang diduga bekas peninggalan perang dunia 2 tersebut untuk sementara mortir aktif diamankan di markas kepolisian setempat. MetroTV/Fery Jaya Saputra Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News