Luwu Utara: Banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sejak beberapa bulan terakhir masih saja terjadi. Akibatnya, ribuan warga di sejumlah desa yang terdampak mulai mengalami krisis air bersih, Minggu, 2 Juni 2024.
Seperti yang terjadi di beberapa desa yang ada di Kecamatan Baebunta Selatan, serta Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, Sulsel.
Ribuan warga di dua kecamatan tersebut masih terisolir dan mulai mengalami krisis air bersih. Sumur yang merupakan sumber mata air warga juga ikut terendam banjir sejak beberapa bulan terakhir sehingga kotor.
Untuk mendapatkan air bersih, warga harus menggunakan perahu kecil mengangkut air dari sumur bor yang belum terkontaminasi dengan banjir.
Sementara untuk digunakan mencuci pakaian dan mandi, mereka terpaksa menggunakan air bekas banjir yang keru dan bau. Akibatnya, mereka pun sudah mulai terserang penyakit gatal.
Menurut salah seorang korban banjir di Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat, Uliani, bahwa untuk mengangkut air bersih harus menggunakan perahu, dan itu dilakukan dua kali dalam sehari. Sementara untuk mandi terpaksa menggunakan air banjir yang kotor dan bau.
Banjir yang terjadi akibat adanya tanggul sungai rongkong jebol, hingga saat ini masih mengisolir sedikitnya lima desa di Luwu Utara, Sulsel, yakni Desa Beringin Jaya, Lembang-lembang, serta Desa Lawewe, di Kecamatan Baebunta Selatan, sementara dua desa lainnya yakni Desa Limbong Warga serta Desa Pombakka, berada di Kecamatan Malangke Barat. MetroTV/Nurhalim Ali Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News