Pidie: Setelah diguyur hujan dan terendam banjir pada Rabu, 20 Maret 2024, lahan sawah yang hendak ditanami palawija di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh terancam gagal tanam. Pasalnya lahan yang sedang olah tanah untuk pembuatan bedeng menanam itu telah terendam bercampur lumpur.
Lokasi terendam banjir dan bercampur lumpur itu adalah di Kecamatan Delima. Antara lain di Desa Masjid Reubee, Geudong, Daboh dan Desa Ceurih Keupula. Rancananya para petani yang bulan lalu baru memanen padi itu hendak menanam semangka, kacang hijau, bawang merah mentimun dan cabai merah.
Padahal menanam palawija di kawasan setempat merupakan pengganti atau beralih dari menanam padi musim gadu (musim tanam kedua). Itu untuk menghindari fenomena El Nino yang diperkirakan akan melanda beberapa bulan ke depan.
Apalagi di musim panen padi rendengan bulan lalu banyak lahan sawah terserang hama wereng cokelat dan penyakit kresek. Itu sebabnya sebagian petani, hasil panen padi mereka menurun berkisar 30 hingga 40 persen dari biasanya.
"Usaha menanam palawija ini untuk menutupi kekurangan hasil produksi gabah bulan lalu. Sebagian lahan sawah di sini tidak bisa menanam padi pada musim gadu, karena krisis sumber air irigasi teknik. Apalagi berdasar pengalaman kami, ini awal musim kemarau atau sampai fenomena El Nino," tutur Muslim, warga Kecamatan Delima.
Agar olah tanah untuk menanam berbagai kacang-kacangan buah segar dan sayuran bisa dilanjutkan lagi. Sebagian lahan yang kondisi air sudah surut, mulai ditata dan perlakukan kembali.
"Kalaupun dialihkan untuk menanam padi, belum tentu berhasil karena berhadapan dengan musim kemarau. Ini dicoba usaha kembali supaya tidak merugi ongkos traktor olah tanah," tambah warga lainnya. MI/Amiruddin Abdullah Reubee Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News