Umat Buddha dari dalam dan luar negeri mengikuti prosesi kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur pada Kamis, 23 Mei 2024 siang dengan membawa sarana puja. Sebelum berangkat, umat terlebih dahulu membacakan paritta, mantra dan sutra di altar utama Candi Mendut.
Umat Buddha dari dalam dan luar negeri mengikuti prosesi kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur pada Kamis, 23 Mei 2024 siang dengan membawa sarana puja. Sebelum berangkat, umat terlebih dahulu membacakan paritta, mantra dan sutra di altar utama Candi Mendut.
Prosesi kirab Waisak dilepas langsung Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 Budhis era 2024, Karuna Murdaya dan Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama Supriyadi pada pukul 13.45 WIB dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki.
Prosesi kirab Waisak dilepas langsung Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 Budhis era 2024, Karuna Murdaya dan Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama Supriyadi pada pukul 13.45 WIB dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki.
Dalam barisan prosesi diiringi marching band Sekolah Dharma Widya, kemudian diikuti pataka walubi dan pataka pancawarna yang melambangkan kesuburan, kemakmuran serta kebahagiaan.
Dalam barisan prosesi diiringi marching band Sekolah Dharma Widya, kemudian diikuti pataka walubi dan pataka pancawarna yang melambangkan kesuburan, kemakmuran serta kebahagiaan.
Kemudian dikkuti relik sang Buddha dan juga bendera merah putih, setelah iring-iringan tersebut api dharma dan air suci Waisak yang sudah disakralkan di Candi Mendut juga dikirab menuju Candi Borobudur beserta sarana puja lainnya seperti hasil bumi.
Kemudian dikkuti relik sang Buddha dan juga bendera merah putih, setelah iring-iringan tersebut api dharma dan air suci Waisak yang sudah disakralkan di Candi Mendut juga dikirab menuju Candi Borobudur beserta sarana puja lainnya seperti hasil bumi.
Hasil bumi tersebut melambangkan bentuk terima kasih kepada sang Buddha karena sudah diberi hasil panen melimpah.
Hasil bumi tersebut melambangkan bentuk terima kasih kepada sang Buddha karena sudah diberi hasil panen melimpah.

Melihat Prosesi Kirab Waisak Candi Mendut Menuju Candi Borobudur

23 Mei 2024 16:25
Magelang: Umat Buddha dari dalam dan luar negeri mengikuti prosesi kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur pada Kamis, 23 Mei 2024 siang dengan membawa sarana puja. Sebelum berangkat, umat terlebih dahulu membacakan paritta, mantra dan sutra di altar utama Candi Mendut.

Prosesi kirab Waisak dilepas langsung Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 Budhis era 2024, Karuna Murdaya dan Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama Supriyadi pada pukul 13.45 WIB dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki.

Dalam barisan prosesi diiringi marching band Sekolah Dharma Widya, kemudian diikuti pataka walubi dan pataka pancawarna yang melambangkan kesuburan, kemakmuran serta kebahagiaan.

Kemudian dikkuti relik sang Buddha dan juga bendera merah putih, setelah iring-iringan tersebut api dharma dan air suci Waisak yang sudah disakralkan di Candi Mendut juga dikirab menuju Candi Borobudur beserta sarana puja lainnya seperti hasil bumi. 

Hasil bumi tersebut melambangkan bentuk terima kasih kepada sang Buddha karena sudah diberi hasil panen melimpah.

Selain itu sebagai bentuk persatuan dan kesatuan juga ada iring-iringan pakaian adat tradisional. Sebelum dilanjutkan rombongan para Biksu dan puluhan ribu umat yang sudah berkumpul di Candi Mendut.

Sebelum melakukan prosesi kirab Waisak, umat Buddha dari berbagai sangha melakukan puja bakti dan pradaksina di Candi Mendut. MetroTV/Yuki Pramudya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Buddha Waisak candi borobudur