Sulawesi Selatan: Percepatan tanam padi dilakukan di seluruh wilayah Indonesia menghadapi perubahan cuaca atau el nino. Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencanangkan 500 hektare sawah untuk tanam padi agar bisa menghasilakan gabah 3 juta ton, untuk mengamankan ketersedian pangan di Indonesia.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Sabtu, 22 Juli 2023, menggelar gerakan tanam padi di Desa Maradekaya, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengantisipasi dampak el nino. Setelah pesta panen, harus langsung tanam. Sehingga tiada hari tanpa tanam, untuk percepatan.
Percepatan tanam ini sebagai antisipasi dampak el nino yang mengancam di depan mata. Tiap daerah, harus jadi starting agar menjadi awal yang lebih kuat menyerap sisa-sisa air yang dan sebelum kemarau panjang terjadi.
Karena, kondisi saat ini, kita sedang berhadapan dengan perubahan iklim. Dan berdasarkan prakiraan, akan terjadi el nino atau kemarau berkepanjangan, sehingga disebut akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Bisa mengakibatkan krisis pangan. Dan berharap di Indonesia tidak terjadi demikian.
Dengan percepatan tanma padi, kita masih selalu punya cadangan dan selalu surplus beras. Dan memastikan, tidak ada lahan yang menganggur. "Jangan biarkan tanah menganggur setelah panen. Jangan sampai lahan menganggur sebulan lebih. Tujuh hari, paling lama 14 hari sudah tanam".
Saat ini stok pangan masih terbilang aman, namun pemerintah melalui kementrian pertanian terus bergerak untuk mengajak petani di seluruh daerah agar memanfaatkan air irigasi yang ada untuk mempercepat tanam padi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian, juga memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada sejumlah pentani, yang berasal dari bank-bank milik pemrintah dengan nilai antara 100 juta rupiah hingga 150 ribu rupiah. MetroTV/Lina Herlina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News