Pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) di daerah terpencil di Provinsi Sumatra Barat penuh tantangan. Mulai dari pendistribusian lewat darat berjalan kaki sampai delapan jam, hingga perahu menerjang gelombang tinggi, laut Samudra Hindia.
Pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) di daerah terpencil di Provinsi Sumatra Barat penuh tantangan. Mulai dari pendistribusian lewat darat berjalan kaki sampai delapan jam, hingga perahu menerjang gelombang tinggi, laut Samudra Hindia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kepolisian, TNI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, terlibat melakukan pendistribusian logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), tahun 2024, ke daerah-daerah terpencil di Mentawai, Selasa, 26 November 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kepolisian, TNI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, terlibat melakukan pendistribusian logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), tahun 2024, ke daerah-daerah terpencil di Mentawai, Selasa, 26 November 2024.
Pendistribusian logistik di Mentawai berbeda dengan 18 kabupaten dan kota di Sumbar. Ada 10 tempat pemungutan suara (TPS) di Mentawai yang sulit dijangkau dan ada petugas yang harus jalan kaki lebih 8 jam serta perahu menerjang gelombang tinggi laut Samudra Hindia.
Pendistribusian logistik di Mentawai berbeda dengan 18 kabupaten dan kota di Sumbar. Ada 10 tempat pemungutan suara (TPS) di Mentawai yang sulit dijangkau dan ada petugas yang harus jalan kaki lebih 8 jam serta perahu menerjang gelombang tinggi laut Samudra Hindia.
"Ke 10 tempat pemungutan suara (TPS) itu sulit dijangkau dan medannya cukup berat. Di antaranya, TPS di Dusun Bai dan Dusun Dubaga, Desa Bojakan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kedua dusun ini daerah terpencil. Tidak ada jalan pilihan kecuali memikul 8 jam perjalanan," ujar Ketua KPU Kepulauan Mentawai Saudara Halomoan Pardede.

Potret Heroik Distribusi Logistik Pilkada di Wilayah Terpencil Sumbar

27 November 2024 08:09
Mentawai: Pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) di daerah terpencil di Provinsi Sumatra Barat penuh tantangan. Mulai dari pendistribusian lewat darat berjalan kaki sampai delapan jam, hingga perahu menerjang gelombang tinggi, laut Samudra Hindia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kepolisian, TNI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, terlibat melakukan pendistribusian logistik Pilkada 2024, ke daerah-daerah terpencil di Mentawai, Selasa, 26 November 2024.

Pendistribusian logistik di Mentawai berbeda dengan 18 kabupaten dan kota di Sumbar. Ada 10 tempat pemungutan suara (TPS) di Mentawai yang sulit dijangkau dan ada petugas yang harus jalan kaki lebih 8 jam serta perahu menerjang gelombang tinggi laut Samudra Hindia.

"Ke 10 tempat pemungutan suara (TPS) itu sulit dijangkau dan medannya cukup berat. Di antaranya, TPS di Dusun Bai dan Dusun Dubaga, Desa Bojakan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kedua dusun ini daerah terpencil. Tidak ada jalan pilihan kecuali memikul 8 jam perjalanan," ujar Ketua KPU Kepulauan Mentawai Saudara Halomoan Pardede.

Penjabat Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak menyatakan, meski medan berat, petugas tetap menjaga logistik sampai ke tujuan dengan kondisi baik. "Hingga Selasa siang, seluruh logistik di Mentawai sampai ke masing-masing TPS," ujarnya.

Di Mentawai masih ditemukan 85 dari 261 TPS blank spot atau tidak tersentuh jaringan internet, kemudian,da 91 TPS belum dialiri listrik.

Total TPS di Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi 261 tersebar di 10 kecamatan. Total daftar pemilik tetap (DPT) sebanyak 66.747 pemilih. Dari jumlah tersebut, 34.552 merupakan pemilih laki-laki dan 32.195 pemilih perempuan di Pilkada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mentawai, serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, pada 27 November 2024. Metro TV/Bonar Harahap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News pilkada serentak Pilkada 2024 Sumatera Barat