Sebuah sekolah dasar (SD) di Kudus, Jawa Tengah, hanya mendapat satu murid di tahun ajaran baru 2024/2025. Menurunnya minat orang tua menyekolahkan anaknya di SD tersebut diduga akibat sarana prasarana sekolah yang kurang memadai.
Sebuah sekolah dasar (SD) di Kudus, Jawa Tengah, hanya mendapat satu murid di tahun ajaran baru 2024/2025. Menurunnya minat orang tua menyekolahkan anaknya di SD tersebut diduga akibat sarana prasarana sekolah yang kurang memadai.
Aktivitas belajar mengajar di kelas 1 SDN 2 Bulungcangkring, Kudus, Jawa Tengah, layaknya belajar privat. Bagaimana tidak, dalam satu kelas hanya ada dua murid, satu murid merupakan siswa baru, sementara satu lainnya  siswa yang tinggal kelas di tahun kemarin karena kurang umur.
Aktivitas belajar mengajar di kelas 1 SDN 2 Bulungcangkring, Kudus, Jawa Tengah, layaknya belajar privat. Bagaimana tidak, dalam satu kelas hanya ada dua murid, satu murid merupakan siswa baru, sementara satu lainnya siswa yang tinggal kelas di tahun kemarin karena kurang umur.
Plt Kepala Sekolah SDN 2 Bulungcangkring, Sutipah, mengatakan, kondisi SDN yang kekurangan murid sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan kondisi sarana prasarana kurang memadai dan gedung SD yang terpisah, serta adanya isu regrouping yang membuat orang tua calon siswa takut untuk mendaftarkan anaknya.
Plt Kepala Sekolah SDN 2 Bulungcangkring, Sutipah, mengatakan, kondisi SDN yang kekurangan murid sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan kondisi sarana prasarana kurang memadai dan gedung SD yang terpisah, serta adanya isu regrouping yang membuat orang tua calon siswa takut untuk mendaftarkan anaknya.
Memiliki tenaga pengajar muda dan menguasai teknologi serta salah satu murid meraih juara OSN, nyatanya tak berpengaruh pada perolehan siswa pada tahun ajaran baru di SDN tersebut. Bahkan, pihak sekolah pun hingga turun tangan meyakinkan para orang tua agar tak ragu memilih SDN 2 Bulungcangkring, namun hasilnya tetap nihil.
Memiliki tenaga pengajar muda dan menguasai teknologi serta salah satu murid meraih juara OSN, nyatanya tak berpengaruh pada perolehan siswa pada tahun ajaran baru di SDN tersebut. Bahkan, pihak sekolah pun hingga turun tangan meyakinkan para orang tua agar tak ragu memilih SDN 2 Bulungcangkring, namun hasilnya tetap nihil.
Pihak sekolah telah berulang kali melaporkan kondisi tersebut kepada dinas terkait, namun belum ada tindakan hingga kini. Pihak sekolah berharap dinas terkait segera turun tangan untuk memberikan jalan keluar atas kondisi tersebut.
Pihak sekolah telah berulang kali melaporkan kondisi tersebut kepada dinas terkait, namun belum ada tindakan hingga kini. Pihak sekolah berharap dinas terkait segera turun tangan untuk memberikan jalan keluar atas kondisi tersebut.

Sepi Pendaftar, SD di Kudus Hanya Dapat Satu Murid

25 Juli 2024 12:31
Kudus: Sebuah sekolah dasar (SD) di Kudus, Jawa Tengah, hanya mendapat satu murid di tahun ajaran baru 2024/2025. Menurunnya minat orang tua menyekolahkan anaknya di SD tersebut diduga akibat sarana prasarana sekolah yang kurang memadai.

Aktivitas belajar mengajar di kelas 1 SDN 2 Bulungcangkring, Kudus, Jawa Tengah, layaknya belajar privat. Bagaimana tidak, dalam satu kelas hanya ada dua murid, satu murid merupakan siswa baru, sementara satu lainnya  siswa yang tinggal kelas di tahun kemarin karena kurang umur.

Plt Kepala Sekolah SDN 2 Bulungcangkring, Sutipah, mengatakan, kondisi SDN yang kekurangan murid sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan kondisi sarana prasarana kurang memadai dan gedung SD yang terpisah, serta adanya isu regrouping yang membuat orang tua calon siswa takut untuk mendaftarkan anaknya.

Memiliki tenaga pengajar muda dan menguasai teknologi serta salah satu murid meraih juara OSN, nyatanya tak berpengaruh pada perolehan siswa pada tahun ajaran baru di SDN tersebut. Bahkan, pihak sekolah pun hingga turun tangan meyakinkan para orang tua agar tak ragu memilih SDN 2 Bulungcangkring, namun hasilnya tetap nihil.

Pihak sekolah telah berulang kali melaporkan kondisi tersebut kepada dinas terkait, namun belum ada tindakan hingga kini. Pihak sekolah berharap dinas terkait segera turun tangan untuk memberikan jalan keluar atas kondisi tersebut. Metro TV/Udin Ali Nani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Tahun Ajaran Baru Sekolah Pendidikan Jawa Tengah