Muba: Kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Selatan tidak hanya terjadi di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir. Di Kabupaten Musi Banyuasin, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun kini semakin meluas.
Dari hasil pantauan satelit Lapan, tercatat ada 32 titik panas di kabupaten tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, Penjabat Bupati Musi Banyuasin dan Komandan Kodim 0401 Muba Letkol Inf Erry Dwianto pun langsung melokalisir karhutla di Kecamatan Lalan, Selasa, 10 Oktober 2023.
"Hot spot yang terpantau ini dominan di lokasi lahan gambut dan kita akui saat ini di lokasi pemadaman api kita kesulitan air dan menembus masuk lokasi yang harus dipadamkan," jelas Pj Bupati Muba Apriyadi.
Ia merinci, hasil peninjauan di udara diestimasikan sudah hampir 1.500 hektar lahan dan hutan yang terbakar di kabupaten tersebut sepanjang Januari hingga saat ini. "Saat ini kami terus berjuang ekstra memadamkan api, lokasi tempat terbakar ini adalah area hutan dan sebagian lahan perkebunan masyarakat dan perusahaan," jelasnya.
Apriyadi menambahkan, saat ini juga proses pemadaman api kekurangan pemadaman dari udara menggunakan helikopter atau water bombing. "Saat ini seluruh tim di lapangan dari jajaran TNI, Polisi, dan pihak perusahaan sekitar ekstra juga melakukan penyiraman di daerah terdekat yang tidak terbakar, guna meminimalisir penyebaran api," ucapnya.
Ia menginstruksikan perangkat desa dan kecamatan untuk partisipatif aktif dalam meminimalisir meluasnya karhutla. "Saya mengimbau warga untuk selalu waspada dan antisipasi selalu penyebaran api, karena ini sangat cepat apinya meluas," ungkap dia.
Sementara itu, Dandim 0401 Muba Letkol Inf Erry Dwianto mengaku saat ini pihaknya terus melakukan upaya ekstra pemadaman api di lokasi bersama tim di lapangan dari polisi serta perusahaan sekitar.
"Kita terus maksimalkan upaya meminimalisir perluasan api, karena api sangat cepat menyebar. Kondisi ini juga dihadapkan dengan sulitnya air untuk pemadaman api dan menjangkau lokasi api," tuturnya.
Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan mengatakan, tim patroli BPBD juga tidak hanya fokus di lokasi hot spot dan firespot tetapi juga memaksimalkan patroli dan antisipasi di lokasi yang rentan terjadi karhutlah. "Memang di musim puncak kemarau ini, petugas BPBD terus melakukan patroli dan upaya upaya lainnya meminimalisir potensi perluasan terjadinya karhutlah," pungkasnya. MI/Dwi Apriani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News