Solo: Hajatan rakyat, bukan pesta konglomerat. Itulah kampanye Pemilu 2024 terakhir Paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang digelar dengan cara budaya Solo, model arak-arakan dengan atraksi berbagai kesenian dari titik kawasan Ngarsopura menuju Benteng Vastenburg di kawasan Gladag, Sabtu, 10 Februari 2024 pagi.
Hujan rintik-rintik sejak pukul 07.00 tidak menyurutkan ratusan ribu massa berkaos merah, hitam dan orange untuk mengelu-elukan Ganjar dan Mahfud yang digadang-gadang bisa terpilih menjadi presiden-wakil presiden lewat hasil pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti.
Paslon 03 itu diarak dengan gerobak yang ditarik sapi sejauh 2 km dari Ngarsopura menuju benteng kuno peninggalan kolonial Belanda yang ada di kawasan Gladag, dengan arak arakan budaya yang berjalan rancak, di tengah sambutan ratusan ribu massa koalisi partai pengusung.
Kehadiran seniman penyair Butet Kertaredjasa pun semakin membuncahkan suasana kampanye yang dibungkus dengan apa yang disebut Hajatan Rakyat. "Ora oleh misuh," ketus Butet mengawali kemeriahan kampanye terakhir yang berlangsung dalam suasana gerimis.
Pembacaan puisi yang dilakukan Nganti Wani, putri penyair Wiji Thukul membuat capres Ganjar terlihat sering menghela nafas. Pun ketika Butet juga membawakan syair berjudul 'Suara' karya penyair yang sejak 1998 hingga sekarang belum diketahui nasibnya, masih hidup ataukah sudah mati.
Sementara itu, baik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani begitu tampil di panggung langsung membakar semangat puluhan ribu sama yang hadir di kawasan Beteng Vastenburg.
Keduanya meminta agar rakyat tidak takut dengan berbagai intimidasi yang menghadang, dalam upaya memenangkan Ganjar- Mahfud lewat pemungutan suara 14 Februari.
Sementara Ganjar tetap menyoroti harga harga kebutuhan terutama beras yang masih mahal, yang harus diakhiri, dan berbagai persoalan sosial ekonomi yang meneka kehidupan rakyat maupun petani.
Ganjar-Mahfud akan terus melanjutkan kampanye terakhir di Semarang, bersama Ketum PDIP Megawati Soekaroputri. " Nanti sore kita akan mengakhiri kanoanye di Lapangan Simpang Lima Semarang," tukas Puan. MI/Widjajadi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News