Menarik, unik, menggelitik dan edukatif, itu kesan pertama ketika memasuki Rumah Poo Han, Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, tempat berlangsungnya pameran Koran Langka Pers dan Lorong Waktu yang telah berlangsung sejak Kamis, 8 Agustus 2024 lalu.
Menarik, unik, menggelitik dan edukatif, itu kesan pertama ketika memasuki Rumah Poo Han, Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, tempat berlangsungnya pameran Koran Langka Pers dan Lorong Waktu yang telah berlangsung sejak Kamis, 8 Agustus 2024 lalu.
Cuaca Kota Semarang cukup cerah sejak pagi Minggu, 11 Agustus 2024, angin bertiup cukup lembut dan suhu tidak terlalu panas berkisar 25 derajat celcius, lalu-lalang kendaraan di sejumlah jalan utama juga tidak terlalu padat, meskipun pemandangan berbeda tampak di kawasan Kota Lama Semarang yang dipenuhi wisatawan baik regional maupun nusantara.
Cuaca Kota Semarang cukup cerah sejak pagi Minggu, 11 Agustus 2024, angin bertiup cukup lembut dan suhu tidak terlalu panas berkisar 25 derajat celcius, lalu-lalang kendaraan di sejumlah jalan utama juga tidak terlalu padat, meskipun pemandangan berbeda tampak di kawasan Kota Lama Semarang yang dipenuhi wisatawan baik regional maupun nusantara.
Pelancong sebagian besar kalangan anak muda berswafoto dengan mengambil spot-spot gedung tua atau sekedar jalan-jalan menjadi pemandangan yang biasa, namun berbeda dengan suasana di Rumah Poo Han, Kota Lama Semarang yang terletak di Jalan Kepodang No 64 Kota Semarang ini, dari remaja hingga lanjut usia tampak datang untuk menyaksikan Pameran Koran Langka Pers dan Lorong Waktu.
Pelancong sebagian besar kalangan anak muda berswafoto dengan mengambil spot-spot gedung tua atau sekedar jalan-jalan menjadi pemandangan yang biasa, namun berbeda dengan suasana di Rumah Poo Han, Kota Lama Semarang yang terletak di Jalan Kepodang No 64 Kota Semarang ini, dari remaja hingga lanjut usia tampak datang untuk menyaksikan Pameran Koran Langka Pers dan Lorong Waktu.
Mungkin tidak banyak orang yang tahu, bahkan generasi di era digital apalagi gen z tidak faham perjalanan panjang pers di Indonesia dari jaman ke jaman, maka datang ke Rumah Poo Han ini akan memberikan edukasi berbeda untuk mengetahui sejarah perjalanan mass media yang pernah ada dan menjadi sarana komunikasi sejak jaman Belanda di nusantara.
Mungkin tidak banyak orang yang tahu, bahkan generasi di era digital apalagi gen z tidak faham perjalanan panjang pers di Indonesia dari jaman ke jaman, maka datang ke Rumah Poo Han ini akan memberikan edukasi berbeda untuk mengetahui sejarah perjalanan mass media yang pernah ada dan menjadi sarana komunikasi sejak jaman Belanda di nusantara.

Menilik Sejarah Koran di Indonesia hingga Memasuki Senjakala

11 Agustus 2024 17:15
Semarang: Menarik, unik, menggelitik dan edukatif, itu kesan pertama ketika memasuki Rumah Poo Han, Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, tempat berlangsungnya pameran Koran Langka Pers dan Lorong Waktu yang telah berlangsung sejak Kamis, 8 Agustus 2024 lalu.

Cuaca Kota Semarang cukup cerah sejak pagi Minggu, 11 Agustus 2024, angin bertiup cukup lembut dan suhu tidak terlalu panas berkisar 25 derajat celcius, lalu-lalang kendaraan di sejumlah jalan utama juga tidak terlalu padat, meskipun pemandangan berbeda tampak di kawasan Kota Lama Semarang yang dipenuhi wisatawan baik regional maupun nusantara.

Pelancong sebagian besar kalangan anak muda berswafoto dengan mengambil spot-spot gedung tua atau sekedar jalan-jalan menjadi pemandangan yang biasa, namun berbeda dengan suasana di Rumah Poo Han, Kota Lama Semarang yang terletak di Jalan Kepodang No 64 Kota Semarang ini, dari remaja hingga lanjut usia tampak datang untuk menyaksikan Pameran Koran Langka Pers dan Lorong Waktu.

Mungkin tidak banyak orang yang tahu, bahkan generasi di era digital apalagi gen z tidak faham perjalanan panjang pers di Indonesia dari jaman ke jaman, maka datang ke Rumah Poo Han ini akan memberikan edukasi berbeda untuk mengetahui sejarah perjalanan mass media yang pernah ada dan menjadi sarana komunikasi sejak jaman Belanda di nusantara.

Koran-koran lama sejak jaman Belanda hingga saat ini telah memasuki senjakala dengan berbagai bentuk dan ukuran yang tejah kusam, dipajang dengan bingkai di tembok ruangan menjadi pemandangan menarik di ruang pamer itu, sehingga para pengunjung dapat membaca mass media yang pernah terbit di tanah air dari sejak ratusan tahun lalu.

Unik dan menggelitik, karena koran itu terbit tidak hanya menggunakan huruf-huruf seperti Cina, Jawa dan Latin, juga ejaan serta bahasa yang cukup beragam sesuai perkembangan jaman serta komunitas pembacanya seperti Melayu, Jawa, Cina maupun Belanda, bahkan perwajahan artistik koran yang beranekaragam menjadi bentuk cukup menarik untuk dinikmati. MI/Akhmad Safuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News sejarah Semarang Jawa Tengah