Sukoharjo: Heboh kasus pembunuhan dengan cara mutilasi, yang enam potongan tubuhnya dibuang di tiga lokasi anak sungai Bengawan Solo wilayah kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo, akhirnya diungkap Polda Jawa Tengah.
Kasus yang sangat mengerikan dan sadistis itu berlatar belakang dendam dan asmara, juga keinginan menguasai harta korbannya. Korban bernama Rohmadi, 51, warga Keprabon, Solo, dan tersangka pelaku adalah Suyono, 50, warga Laweyan, Solo. Keduanya berteman dan bekerja di Toko Mebel Yanto di Ngasinan, Kwarasan, Grogol, Sukoharjo.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dalam Konferensi Pers di Mako Polres Sukoharjo menegaskan, terdapat sejumlah motif terkait kasus yang terkuak lewat metode Scientific Crime Investigation tersebut.
Dibutuhkan waktu 9 hari untuk mengindentifikasi dan sekaligus menyimpulkan, yang kemudian ditindaklanjuti penangkapan terhadap pelaku di pemukiman dekat TPU Makam Haji, Kampung Windororejo, Desa Makamhaji, Kartosuro.
"Jadi kasus ini berlatarbelakang dendam karena pelaku kesal dengan korban hendak melamar pacarnya, serta keinginan pelaku menguasai harta milik korban," tegas Irjen Ahmad Luthfi.
Kasus mutilasi dengan cara memotong enam bagian mayat korban yang ditangani Polres Sukoharjo, Polresta Solo dengan back up Polda Jateng ini, menjadi kasus menonjol di antara empat dari 21 kasus pembunuhan yang terjadi di sejumlah wilayah Jateng sepanjang 2023 ini.
"Dari 21 kasus pembunuhan yang terjadi hingga Mei ini, kasus mutilasi merupakan 4 kasus menonjol. Sebagian besar sudah berhasil diungkap, termasuk yang di Sukoharjo dengan pelaku Suyono," imbuh Luthfi. MI/Widjajadi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News