Larantuka: Miris, Kondisi memprihatinkan bagi Gedung Sekolah Dasar Inpres Wolorona di Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Para guru dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di bawah atap yang sudah bocor dan rusak bahkan terbuka lebar, sehingga abu vulkanik masuk ke dalam ruangan kelas.
Seisi ruang kelas dipenuhi belerang, mulai dari lantai, meja, dan kursi. Bahkan kadar belerang semakin tebal saat Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus dan membawa abu ke arah barat dan barat daya.
Kepala Sekolah SD Inpres Wolorona, Germana Gelole, mengatakan sebanyak 1.327 lembar seng rusak berat. Data ini mencakup 22 ruang sekolah termasuk MCK siswa dan guru.
Germana Gelole merincikan kerusakan seng meliputi 1.001 lembar pada 10 ruang kelas, 88 lembar pada ruang perpustakan, 70 lembar pada ruang kepsek, 79 lembar pada 4 ruang MCK guru, dan 79 lembar pada 6 MCK siswa.
Germana menyebutkan, Dinas PKO Kabupaten Flores Timur dipimpin Felix Suban Hoda telah meminta mereka melaporkan data kerusakan melalui link khusus.
Ia mengaku dilema dengan kondisi bencana yang dialami guru dan siswa. Dari sisi kesehatan, warga sekolah sangat rentan terkena penyakit, namun jika diliburkan maka siswanya akan tertinggal materi belajar.
Pantauan di lapangan, para siswa kesulitan belajar lantaran meja dan kursi kini dipenuhi abu vulkanik. Mereka harus bekerja ekstra membersihkan ruang sekolah baik pagi maupun siang selepas jam pelajaran.
Satu ruangan tempat menyimpan dokumen penting dipasang terpal agar aman apa bila suatu saat turun hujan. MetroTV/Fransiskus Gerardus Molo Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News