Setelah diterjang angin kencang dan hujan deras, pada Kamis, 18 Juli 2024, sedikitnya 165 rumah warga di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh rusak. Akibatnya ratusan orang di bumi Pahlawan Nasional Cut Meutia itu harus tinggal di tempat darurat dan menumpang ke rumah keluarganya.
Setelah diterjang angin kencang dan hujan deras, pada Kamis, 18 Juli 2024, sedikitnya 165 rumah warga di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh rusak. Akibatnya ratusan orang di bumi Pahlawan Nasional Cut Meutia itu harus tinggal di tempat darurat dan menumpang ke rumah keluarganya.
Fenomena alam yang melahirkan bencana dan kerugian milyaran rupiah itu terjadi di enam kecamatan. Masing-masing adalah Kecamatan Matang Kuli, Paya Bakong, Tanah Luas, Nibong, Langkahan dan Kecamatan Baktiya.
Fenomena alam yang melahirkan bencana dan kerugian milyaran rupiah itu terjadi di enam kecamatan. Masing-masing adalah Kecamatan Matang Kuli, Paya Bakong, Tanah Luas, Nibong, Langkahan dan Kecamatan Baktiya.
Sesuai data diperoleh Media Indonesia, Minggu, 21 Juli 2024 menyebutkan, di Kecamatan Matangkuli misalnya, sebanyak 35 unit rumah warga hancur dan rusak ringan. Seperti rumah milik Syarwan, 43, di Gampong (Desa) Ujong Kulam.
Sesuai data diperoleh Media Indonesia, Minggu, 21 Juli 2024 menyebutkan, di Kecamatan Matangkuli misalnya, sebanyak 35 unit rumah warga hancur dan rusak ringan. Seperti rumah milik Syarwan, 43, di Gampong (Desa) Ujong Kulam.

Diterjang Angin, 165 Rumah di Aceh Utara Rusak

22 Juli 2024 08:42
Aceh Utara: Setelah diterjang angin kencang dan hujan deras, pada Kamis, 18 Juli 2024, sedikitnya 165 rumah warga di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh rusak. Akibatnya ratusan orang di bumi Pahlawan Nasional Cut Meutia itu harus tinggal di tempat darurat dan menumpang ke rumah keluarganya.

Fenomena alam yang melahirkan bencana dan kerugian milyaran rupiah itu terjadi di enam kecamatan. Masing-masing adalah Kecamatan Matang Kuli, Paya Bakong, Tanah Luas, Nibong, Langkahan dan Kecamatan Baktiya.

Sesuai data diperoleh Media Indonesia, Minggu, 21 Juli 2024 menyebutkan, di Kecamatan Matangkuli misalnya, sebanyak 35 unit rumah warga hancur dan rusak ringan. Seperti rumah milik Syarwan, 43, di Gampong (Desa) Ujong Kulam.

Akibat terjangan angin dan hujan itu, kini rumah tersebut rusak bagian atap dan hancur semua dinding sehingga tidak bisa ditempati lagi. Untuk sementara Syarwan dan keluarganya harus tinggal dibawah tenda menumpang
pada famili dekat.

Lalu kerusakan paling parah juga terjadi di Kecamatan Langkahan. Sedikitnya 3 Gampong di lokasi itu porak poranda sehingga semua rumah warga setempat rusak bagian atap dan dinding. Selain kerusakan rumah, angin bersamaan turun hujan itu juga merusak 6 unit toko, tiga cafe dan 70 lapak tempat jualan pinggir jalan.

"Di Kecamatan Nibong sebanyak 44 rumah juga rusak dan terbawa angin bagian atapnya," tutur Saiful, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara.

Dikatakan Saiful, pihaknya terus melakukan penyisiran lokasi untuk mengetahui kondisi terakhir setelah angin kencang itu. Kepada warga diharapkan membangun kondinasi dan melaporkan perkembangan di lapangan.

"Diharap bersabar dan selalu waspada bila terjadi angin susulan. Insya Allah bersabar dari musibah akan menjadi hikmah dan penuh rahmat Yang Mahakuasa," Seru Almakdi, tokoh pemuda di Desa Matang Pasangan, Kemukiman Pirak, Kecamatan Matangkuli, melalui Media Indonesia, Minggu, 21 Juli 2024. MI/Amiruddin Abdullah Reubee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News angin kencang rumah rusak aceh