Malang: Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyiapkan kesehatan personel linmas mengingat aktivitas proses Pemilu 2024 membutuhkan kondisi fisik yang fit.
"Kita sudah bahas itu dan evaluasi," tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Rabu, 24 Januari 2024.
Wahyu menekankan personel linmas dalam bekerja agar ada sif. Sebab, linmas kerja sampai malam hari sejak menyiapkan proses Pemilu di kelurahan, kecamatan, sampai saat pencoblosan 14 Februari nanti. Apalagi linmas berbasis masyarakat banyak yang sudah berusia tua.
Karena itu, kesehatan dan jumlah personel linmas yang memadai menjadi yang utama.
"Lurah dan camat agar memberikan pengertian, personel linmas itu kerja lembur sampai tengah malam, fisik harus fit," katanya.
Saat mengecek kesiapan proses Pemilu di gudang logistik KPU dan menyambangi kantor Bawaslu, Wahyu menginstruksikan Dinas Kesehatan mulai menyiagakan tenaga kesehatan, peralatan dan ambulans.
Bahkan, kesehatan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus diperhatikan agar jagan sampai seperti Pemilu 2019 banyak yang bertumbangan akibat kelelahan.
Saat ini, kesibukan demi suksesnya Pemilu mulai meningkat bukan saja pada linmas, melainkan juga petugas sortir dan pelipat kertas suara yang melibatkan banyak warga. Mereka terkadang bekerja lembur sampai tengah
malam guna mencapai target. Kesibukan Pemilu akan lebih padat saat proses distribusi logistik termasuk kotak suara di tempat pemungutan suara (TPS) sampai usainya pencoblosan.
"Saya minta Kadinkes harus ada ambulans. Tenaga kesehatan siaga mengantisipasi segala hal yang mungkin terjadi," ujarnya.
Soal tambahan insentif untuk linmas, Wahyu menyatakan sebuah kepastian.
"Tambahan insentif ada, sesuai yang kemarin," tuturnya. MI/Bagus Suryo Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News