Warga sejumlah desa di kawasan Batu Seribu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo selama hampir sebulan terakhir ini mulai resah dengan serbuan kawanan monyet, yang datang untuk mengambil berbagai jenis makanan.
Warga sejumlah desa di kawasan Batu Seribu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo selama hampir sebulan terakhir ini mulai resah dengan serbuan kawanan monyet, yang datang untuk mengambil berbagai jenis makanan.
"Sudah lumayan lama, mereka berkelompok turun masuk ke perkampungan, untuk mengambil makanan, karena sumber makanan di hitan atas sudah habis. Mereka merangsek ke pemukiman untuk mengambil makanan milik warga," ungkap Sukini,38, warga Dusun Beseng, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Selasa, 27 Juni 2023.
Kelakuan kawanan monyet itu sangat mengganggu dan untuk membuat lengah warga. Sebab ketika sebagian mengganggu, yang lain nekat menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan. Baik itu makanan dalam toples, snack atau nasi dan lauk pauk.
Kelakuan kawanan monyet itu sangat mengganggu dan untuk membuat lengah warga. Sebab ketika sebagian mengganggu, yang lain nekat menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan. Baik itu makanan dalam toples, snack atau nasi dan lauk pauk.

Kehabisan Sumber Makanan, Kawanan Monyet Serbu Pemukiman Warga

27 Juni 2023 13:52
Sukoharjo: Warga sejumlah desa di kawasan Batu Seribu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo selama hampir sebulan terakhir ini mulai resah dengan serbuan kawanan monyet, yang datang untuk mengambil berbagai jenis makanan.

Selain di perbukitan seribu, kawanan hewan primata ini juga turun ke sejumlah desa di kawasan hutan Gandul, Wonogiri. Mereka itu nekat turun ke pemukiman warga, setelah sumber makanan di habitatnya kawasan hutan di atas perbukitan Batu Seribu sudah habis.

"Sudah lumayan lama, mereka berkelompok turun masuk ke perkampungan, untuk mengambil makanan, karena sumber makanan di hitan atas sudah habis. Mereka merangsek ke pemukiman untuk mengambil makanan milik warga," ungkap Sukini,38, warga Dusun Beseng, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Selasa, 27 Juni 2023.

Kawanan kera itu, saat datang jumlahnya tidak menentu, tetapi kisarannya lebih dari 50 ekor.  "Ndak sampai 100, tetapi lebih dari 50 ekor. Mereka merebut makanan yang dibawa anak, atau masuk ke rumah, dan juga warung warung makanan," ujar Fahri, pemilik warung makanan yang menpersenjatai diri dengan ketapel.

Kadang monyet monyet ekor panjang itu merusak rumah, dengan menjatuhkan genteng, atau bermain main di atas talang air, yang membuat anak anak kecil ketakutan dan sulit tidur siang, karena suara bising dari talang seng yang diinjak injak atau dipakai lompat lompat.

Kelakuan kawanan monyet itu sangat mengganggu dan untuk membuat lengah warga. Sebab ketika sebagian mengganggu, yang lain nekat menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan. Baik itu makanan dalam toples, snack atau nasi dan lauk pauk.

Warga sudah membuat laporan ke pihak desa, namun sejauh ini tindakan belum memadai, karena memang sulit menggebah kawanan monyet yang kehabisan makanan di sumber habitat hutan mereka tinggal.

Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan ( BKPH ) Wonogiri, Sukatno yang wilayah kewenangannya membawahi hutan di perbukitan Batu Seribu membenarkan ulah kera kera atau monyek yang sudah turun ke permukiman, seiring datangnya musim kemarau.

"Kami sebenarnya sudah berusaha maksimal, dengan banyak menanam pohon buah di lingkungan hutan atas. Namun bersamaan musim kemarau, sumber makanan kera itu sudah habis. Yang baru ditanam juga dirusak mereka," kata dia di sela sela memantau kawasan hutan Gandul.

Di kawasan hutan gandul, banyak kawanan monyet juga sudah menyerbu ke pemukiman warga untuk mengambil makanan. Karena itu, untuk mengatasi kelakuan nekat kawanan primata tersebur, BKPH Wonogiri terus berkordinasi dengan pihak desa, kecamatan hingga kabupaten.

Upaya menekan serbuan monyet diakui belum berhasil maksimal, karena keberadaannya merupakan hewan langka dilindungi, yang tidak boleh sertamerta diberantas. Yang dilakukan sementara menyediakan makanan di habitat mereka, dan terua menanam bibit buah.

"Kami pada saat ulang tahun Perhutani pada Maret lalu juga membagikan bibit buah kepada masyarakat, untuk ditanam di kawasan pinggir hutan, sebagai upaya mencegah monyet masuk pemukiman," pungkas dia. MI/Widjajadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News serangan hewan Hewan Buas Jawa Tengah