Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan upaya penelusuran sejarah harus konsisten agar dapat dimaknai dengan benar oleh generasi penerus bangsa. Hal tersebut menyusul upaya pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Upaya sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan Ratu dari Jepara itu harus terus dilakukan.
"Sosialisasi masif terkait sepak terjang Ratu Kalinyamat selain bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan, juga untuk meluruskan sejarah terkait Ratu dari Jepara itu," kata Rerie, sapaannya, saat Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Rainha de Japara di Pendopo Dalem Yudhonegaran, Prawirodhirjan, Kecamatan Gondhomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 4 Juni 2022, malam.
Acara yang digelar atas kerja sama Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL), Media Group Network (MGN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) itu bercerita tentang kepahlawanan Ratu Kalinyamat saat melawan penjajah Portugis di abad ke-16 yang ingin menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara.
Dalam pagelaran yang menampilkan dalang Ki Catur Kuncoro dan monolog budayawan Sujiwo Tejo dengan diiringi karawitan Goeboek Poenokawan itu, juga ikut berpartisipasi sejumlah seniman, antara lain Waljinah, Didi Nini Thowok, dan Marwoto.
Rerie sangat berharap nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat dalam menghalau penjajah Portugis di nusantara pada abad ke-16 dapat menjadi dasar bagi generasi saat ini menetapkan Ratu dari Jepara, Jawa Tengah, itu sebagai pahlawan nasional.
Upaya mementaskan lakon tentang perjuangan Ratu Kalinyamat dalam berbagai bentuk kesenian, ujar Rerie, setidaknya berdampak pada dua hal. Yaitu konsistensinya pada pelurusan sejarah Ratu dari Jepara itu dan pelestarian seni-seni tradisional yang kita miliki. MI/Briyanbodo Hendro Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News