Bareskrim Polri bekerja sama Biro Investigasi Federal (FBI) menyita kapal pesiar mewah Equanimity  di sekitar Tanjung Benoa, Bali, Rabu, 28 Februari 2018. AFP/Rully Prasetyo
Bareskrim Polri bekerja sama Biro Investigasi Federal (FBI) menyita kapal pesiar mewah Equanimity di sekitar Tanjung Benoa, Bali, Rabu, 28 Februari 2018. AFP/Rully Prasetyo
Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya kapal tersebut merupakan barang bukti yang diduga hasil kejahatan pencucian uang di Amerika Serikat. Diketahui bahwa pihak FBI telah memburu kapal tersebut selama empat tahun. AFP/Rully Prasetyo
Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya kapal tersebut merupakan barang bukti yang diduga hasil kejahatan pencucian uang di Amerika Serikat. Diketahui bahwa pihak FBI telah memburu kapal tersebut selama empat tahun. AFP/Rully Prasetyo
Agung menambahkan, pengungkapan bukti kejahatan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang pengungkapan kasus yang dilakukan jajarannya. Menurut dia, saat ini kasus tersebut sudah diputus di pengadilan di AS, dan barang bukti super yacht itu dinyatakan sebagai hasil kejahatan pencucian uang yang melibatkan sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Malaysia, dan Singapura. ANTARA/Wira Suryantala
Agung menambahkan, pengungkapan bukti kejahatan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang pengungkapan kasus yang dilakukan jajarannya. Menurut dia, saat ini kasus tersebut sudah diputus di pengadilan di AS, dan barang bukti super yacht itu dinyatakan sebagai hasil kejahatan pencucian uang yang melibatkan sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Malaysia, dan Singapura. ANTARA/Wira Suryantala

Bareskrim Polri Sita Kapal Pesiar Mewah di Bali

01 Maret 2018 09:20
Jakarta: Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menyita kapal Equanimity, sebuah kapal pesiar mewah yang ditaksir senilai USD250 juta atau setara Rp3,5 triliun, di Tanjung Benoa, Bali, Rabu, 28 Februari 2018. Diduga kapal tersebut hasil kejahatan pencucian uang di AS. ANTARA/AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News kapal pesiar