Pati: Kue nastar buatan para narapidana Lapas Lelas II B Pati, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan pada Ramadan tahun ini. Untuk memenuhi pesanan, pihak lapas membina belasan warga binaan untuk memproduksi kue lebaran.
Sedikitnya 15 warga binaan memproduksi kue lebaran di ruang kegiatan Tata Boga Lapas Pati. Mereka membuat nastar dan pastel dengan berbagai tugas mulai dari membuat adonan, memasukkan isian, hingga memasak dan mengemas.
Menjelang lebaran, Lapas Pati menerima banyak pesanan kue dari instansi, perusahaan, dan masyarakat umum. Hingga hari ini, sudah ada 1.850 toples kue yang dipesan, termasuk 300 toples dari BNPT di Bogor.
Tiap toples kue nastar hasil buatan napi dibanderol Rp29 ribu. Para napi mendapat 50 persen keuntungan dari hasil penjualan, 10 persen untuk PNBP, 20 persen untuk alat produksi, dan 20 persennya lagi untuk modal bahan baku.
Meskipun pesanan membludak Lapas Pati masih bisa mengatasinya, karena program ini sudah berjalan selama tiga tahun. Program pembuatan kue kering di Lapas Pati memberikan manfaat bagi para napi, baik dalam hal keterampilan maupun penghasilan.
Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas II B Pati, Eko Budihartanto, mengatakan, program ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian bagi para napi. Mereka telah mendapat pelatihan dan sertifikat keterampilan tata boga. Ini sudah berlangsung 3 tahun, diharapkan nanti bermanfaat bagi para napi setelah bebas, dan kembali maayarakat.
Sementara narapidana pemuka kegiatan kerja di Lapas Pati, Karji, bersyukur dengan program ini. Ia dan para napi lain mendapatkan keterampilan baru, yang diharapkan dapat membantu mereka mencari penghidupan setelah bebas nanti. Metro TV/Udin Ali Nani Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News