Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sebanyak tiga desa masih terisolir, lantaran ada dua titik longsor, yang membuat akses jalan masih tertimbun material longsor, yaitu di Desa Salu Kepopo, Salu Dengen, dan Desa Rante Tarima, Kecamatan Bambang.
Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sebanyak tiga desa masih terisolir, lantaran ada dua titik longsor, yang membuat akses jalan masih tertimbun material longsor, yaitu di Desa Salu Kepopo, Salu Dengen, dan Desa Rante Tarima, Kecamatan Bambang.
Saat ini, sudah ada tiga alat berat yang dikerahkan, untuk melakukan pembersihan dua titik longsor untuk membuka akses di tiga desa tersebut dan bantuan sementara terus dikerahkan.
Saat ini, sudah ada tiga alat berat yang dikerahkan, untuk melakukan pembersihan dua titik longsor untuk membuka akses di tiga desa tersebut dan bantuan sementara terus dikerahkan.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, Rabu, 29 Mei 2024, yang langsung meninjau lokasi longsor dan memberikan bantuan untuk warga yang terdampak longsor, yang juga terjadi di dua desa lain, yaitu Desa Baruru, Kecamatan Aralle, dan Desa Tokka, Kecamatan Pana, Mamasa.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, Rabu, 29 Mei 2024, yang langsung meninjau lokasi longsor dan memberikan bantuan untuk warga yang terdampak longsor, yang juga terjadi di dua desa lain, yaitu Desa Baruru, Kecamatan Aralle, dan Desa Tokka, Kecamatan Pana, Mamasa.

Longsor, 3 Desa di Mamasa Sulbar Terisolasi

29 Mei 2024 15:48
Mamasa: Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sebanyak tiga desa masih terisolir, lantaran ada dua titik longsor, yang membuat akses jalan masih tertimbun material longsor, yaitu di Desa Salu Kepopo, Salu Dengen, dan Desa Rante Tarima, Kecamatan Bambang.

Saat ini, sudah ada tiga alat berat yang dikerahkan, untuk melakukan pembersihan dua titik longsor untuk membuka akses di tiga desa tersebut dan bantuan sementara terus dikerahkan.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, Rabu, 29 Mei 2024, yang langsung meninjau lokasi longsor dan memberikan bantuan untuk warga yang terdampak longsor, yang juga terjadi di dua desa lain, yaitu Desa Baruru, Kecamatan Aralle, dan Desa Tokka, Kecamatan Pana, Mamasa.

Bantuan yang diberian, selain makanan cepat saji dan sembako, juga bantuan selimut, kasur lipat, matras, dan bantuan lain yang dibutuhkan warga setempat yang terdampak longsor.

"Karena ada tiga desa yang belum bisa diakses, maka satu atau dua hari ke depan harus sudah selesai semua perbaikan titik longsor di Mamasa ini," kata Bahtiar.

Karena belum bisa diakses, maka bantuan logistik sebanyak 5 ton, dikirim lewat jalur Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, sambil menunggu pembersihan material longsor selesai dan bisa diakses.

Bahtiar menyebut, di Kabaupaten Mamasa ada 147 titik yang menjadi lokasi rawan longsor, dan meminta warga yang bermukim di sana bisa berpindah tempat, agar risiko menjadi korban longsor diminimalkan.

Sementara Pj Bupati Mamasa Muhammad Zain mengungkapkan, saat ini area longsor sudah dibersihkan dan bisa dilewati kendaraan. Hanya saja, baru di Aralle dan Bambang.

"Beberapa kerugian meterial dialami masyarakat. Pembersihan sementara terus berlangsung agar tidak ada lagi longsor susulan," ungkap Zain. MI/Lina Herlina

Dok. Humas Pemprov Sulbar


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News tanah longsor Sulawesi Barat