Dirjen PPKL KLHK, Sigit Reliantoro (kanan), selaku Co-Chair G20 EDM-CSWG. Foto: KLHK
Dirjen PPKL KLHK, Sigit Reliantoro (kanan), selaku Co-Chair G20 EDM-CSWG. Foto: KLHK

7 Isu Prioritas Lingkungan Didukung G20 dan Organisasi Internasional

Media Indonesia.com • 24 Maret 2022 15:18
Terkait isu pengelolaan air, Sigit menyebut para peserta sangat mendukung kalau platformnya tidak hanya difokuskan di keamanan air atau water security. Tapi, sudah mendukung bagaimana isu water dilanjutkan pada pendekatan-pendekatan perbaikan lingkungan. Meliputi pendekatan nature based solutions dan ecosystem based approach
 
"Pendekatan-pendekatan itu dipandang memiliki potensi yang sangat besar. Investasinya memang tidak terlalu besar, tetapi manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat setempat,” ujar Sigit.
 
Untuk isu keuangan berkelanjutan, Sigit mengungkapkan para delegasi meminta adanya ukuran dan target yang jelas dari proses mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Agar kebutuhan pendanaan maupun formatnya dapat ditentukan dengan jelas. 

"Untuk itu mulai didorong pengembangan bentuk pelaporan yang transparan dan juga mendorong sektor swasta terlibat," kata dia.
 
Baca: KLHK Integrasikan Rencana Kerja untuk Maksimalkan Folu Net Sink 2030
 
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Laksmi Dhewanthi, mengatakan hasil pertemuan ini merupakan sinyal positif dalam proses penyusunan communique G20 tingkat menteri bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim berkelanjutan.
 
Laksmi yang merupakan Co-Chair G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) menjelaskan para delegasi G20 EDM-CSWG mengharapkan agar communique yang disepakati nanti memiliki pesan kuat. Yakni, mengajak masyarakat global melaksanakan agenda global yang telah disepakati terkait penanganan masalah lingkungan hidup dan pengendalian perubahan iklim. 
 
"Jadi semua berharap proses pembentukan komunike pada pertemuan EDM-CSWG kedua dan ketiga berjalan baik. Pada puncaknya, yakni di tingkat menteri, mereka berharap bisa menghasilkan dokumen komunike yang kuat dan memiliki rencana aksi yang bisa di implementasikan,” tutur Laksmi.
 
Komunike tingkat menteri akan menjadi masukan bagi penyusunan deklarasi para pemimpin G20 di Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan diselenggarakan pada November 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan