"Itu data hingga akhir Oktober 2016. Kami belum terima data terakhir hingga 31 Desember 2016, tapi dipastikan jumlahnya bertambah," kata Kepala OJK NTB Yusri, seperti dikutip dari Antara, di Mataram, Selasa (3/1/2017).
Sebagian besar agen Laku Pandai, kata dia, direkrut oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) (BRI). Jumlahnya mencapai 1.337 orang yang merupakan pelaku usaha ekonomi produktif, sekaligus nasabah bank milik negara itu.
Baca: Penyaluran Kredit Program Jaring Capai Rp23,2 Triliun
Sementara Bank Mandiri sudah merekrut sebanyak 302 agen, Bank Negara Indonesia (BNI) 432 orang, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) 39 orang. BRI Syariah, lanjut Yusri, juga sudah merekrut agen Laku Pandai sebanyak 11 orang. Dan rencananya akan menambah sebanyak 190 orang pada 2017.
%20menunjukkan%20Kartu%20Jaring%20BNI%20kepada%20Ketua%20DK-OJK%20Muliaman%20D%20Hadad%20(kedua%20dari%20kiri)%20(Foto%20dokumentasi%20BNI).jpg)
Agen Laku Pandai BNI Masuri (kiri) menunjukkan Kartu Jaring BNI kepada Ketua DK-OJK Muliaman D Hadad (kedua dari kiri) (Foto: dokumentasi BNI)
"Bank Bukopin dan Bank NTB juga sudah merekrut agen pada Desember 2016, tapi belum masuk di laporan kami. BTPN Syariah juga berencana merekrut," ujarnya.
Baca: OJK Sebut Ada 132 Laporan Investasi Ilegal Selama 2016
Menurut Yusri, jumlah bank umum yang merekrut agen Laku Pandai masih relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah bank umum konvensional dan syariah yang beroperasi di NTB, lebih dari 30 bank. Hal itu disebabkan karena perekrutan agen Laku Pandai tergantung dari kebijakan manajemen pusat bank masing-masing.
Baca: Pertumbuhan Kredit November 2016 Sebesar 8,46%
"Biasanya ada dalam perencanaan manajemen di pusat. Tapi kalau tidak, OJK tidak bisa memaksakan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News