Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Dody Edward (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Dody Edward (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)

Kemendag Sasar Negara Tradisional Genjot Ekspor Teh

Husen Miftahudin • 21 November 2016 13:04
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui ekspor teh Indonesia pada periode Januari-September 2016 turun 17,21 persen (yoy). Meski permintaan produk olahan teh di dunia meningkat sekitar tiga persen, namun Indonesia tak mampu mendorong akibat pengolahan komoditas teh yang masih rendah.
 
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Dody Edward mengungkapkan, nilai ekspor teh yang tahun ini sebanyak USD86,35 juta membuat Indonesia hanya mampu duduk di posisi ke-7 sebagai negara eksportir teh terbesar dunia. Indonesia masih kalah dengan Tiongkok, India, Kenya, Sri Lanka, dan Vietnam.
 
"Ekspor kita yang menurun karena penurunan pada areal teh, kenaikan biaya produksi, mutu teh, belum terpenuhinya standar pasar maupun SNI, mesin belum modern, dan harga di tingkat petani yang rendah. Ini berdampak pada tata niaga secara keseluruhan," ujar Dody, di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

Baca: Ekspor Jatim September 2016 Naik 1,83%
 
Ada 10 negara yang menjadi pengimpor terbesar teh Indonesia. Di antaranya adalah Rusia, Malaysia, Pakistan, Australia, Jerman, Tiongkok, Amerika Serikat, Polandia, Taiwan, dan Inggris. Untuk itu, Kemendag bakal melakukan promosi besar-besaran untuk menggenjot ekspor teh.
 
Kemendag Sasar Negara Tradisional Genjot Ekspor Teh
Aktivitas perdagangan (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
 
Negara-negara yang disasar untuk promosi teh adalah negara yang memiliki gaya hidup dan kebiasaan masyarakatnya menggunakan teh. "Kita ingin menggenjot ekspor ke negara-negara tradisional terutama negara yang punya gaya hidup teh seperti Iran dan negara-negara Timur Tengah. Kemudian ke Turki, termasuk ke negara-negara tea countries," ungkap dia.
 
Baca: Rupiah Melemah, Ekspor Indonesia Paling Diuntungkan
 
Selain itu, perlu juga pengembangan produk teh. Upaya konkret yang terukur berupa program maupun kegiatan, pembinaan petani dan eksportir teh sangat diperlukan agar kualitas dan produk olahan teh semakin diterima di pasar global.
 
Baca: Kemenperin Dukung Pesawat Nasional Terbang ke Pasar Ekspor
 
"Sehingga ke depannya bisa memenuhi daripada pasar di global, baik lingkup standar maupun hal-hal berkaitan pada trend dan peningkatan persaingan di mancanegara yang sangat berkembang, dinamis, dan kompetitif," pungkas Dody.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan