Hadir dalam acara tersebut Ketua Panitia Nasional Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekretaris World Bank Group Yvonne Tsikata, dan Sekretaris IMF Jianhai Lin.
Luhut mengatakan, sebelumnya juga telah dilakukan soft lauching di Jakarta. Peluncuran kali ini merupakan hasil dari assessment panitia pusat yang telah mencocokkan dengan standar IMF-World Bank.
"MTS melakukan review atas tampilan konten sehingga website ini layak diakses publik," kata Luhut.
Situs www.am2018bali.go.id akan menampilkan informasi terkini yang berkaitan dengan Annual Meeting 2018. Selain bisa diakses melalui situs, informasi seputar Annual Meeting 2018 juga bisa didapatkan di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube.
"Hal ini bertujuan agar informasi bisa menyentuh berbagai kalangan baik lokal maupun internasional," ujar Luhut.
Sementara itu, Sri Mulyani menjelaskan, dengan diluncurkannya website tersebut diharapkan akan memberi informasi luas bagi masyarakat sehingga bisa berpartisipasi memberikan ide.
"Masyarakat bisa mendapatkan informasi. Salah satunya, untuk menjadi volunteer dan leader officer, karena kita butuh banyak orang. Tapi yang terpenting untuk bisa berkenalan dengan dunia luar," ucap Sri Mulyani.

(Foto: Metrotvnews.com/Suci Sedya Utami)
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, sebagai tuan rumah, Indonesia bakal menjelaskan bahwa saat ini kondisi perekonomian Indonesia berbeda dengan 20 tahun lalu. Indonesia telah banyak melakukan reformasi baik itu reformasi fiskal, sektor riil, maupun moneter.
"Yang pasti kita akan banyak bicarakan selama 20 tahun terakhir Indonesia telah banyak lakukan reformasi," kata Agus.
Agus mengatakan, kondisi Indonesia sudah tak seperti pada saat terkena krisis keuangan di 1997-1988 yang mana saat itu sektor keuangan sangat terpukul. Indonesia pun bisa menjelaskan kepada dunia bahwa pada situasi sulit dalam waktu tiga tahun terakhir, ekonomi bisa tumbuh di kisaran lima persen, inflasi bisa dijaga di level tiga persen. Serta pergerakan rupiah dalam 1,5 tahun terakhir menjadi yang terbaik nomor dua di kawasan Asia.
Selain ekonomi, kata dia, Indonesia juga bisa memamerkan kebijakan desentralisasi di mana Indonesia terdiri dari 34 provinsi dengan 514 kabupaten yang diperkirakan bakal pecah seperti Uni Soviet namun nyatanya tetap utuh. Indonesia juga berhasil mencatatkan demokrasi terbesar nomor empat di dunia.
"Kesempatan yang baik sekali dan kita bisa buktikan kalau negara mau lakukan reform," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id